Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Menonton Laga Dua Timnas Putri, Antara Pelatih Belum Cerdas dan Sudah Cerdas?

7 Agustus 2025   10:10 Diperbarui: 7 Agustus 2025   10:10 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW


Hari Rabu, 6 Agustus 2025, menyaksikan dua laga Timnas Putri Indonesia, menjadi catatan tersendiri. Catatannya:"Menonton Laga Dua Timnas Putri, Antara Pelatih Belum Cerdas dan Sudah Cerdas?"
(Supartono JW.07082025)

Sejak Akira Higashiyama  diumumkan secara resmi oleh PSSI pada Minggu (8/6/2025) untuk mengasuh pesepak bola muda putri di Indonesia, saya berpikir, mengapa PSSI mengambil pelatih dari Jepang yang pengalamannya jauh di bawah pelatih putri (Satoru Mochizuki/Mochi) dari Jepang yang dipecat PSSI? Bahkan Akira pun tercatat belum pernah menjadi pemain di klub profesional Jepang. Apalagi menjadi pemain nasional dan pelatih Jepang.

Akira cerdas?

Meski begitu, pengalaman sebagai pemain di klub profesional dan pelatih nasional negara lain, membuat Akira memiliki bekal cukup untuk mengampu Garuda Pertiwi U-20.

Kemampuan Akira pun dibuktikan saat anak asuhnya, Timnas Putri Indonesia U-20 mampu menahan imbang Timnas Putri India U-20 India dengan skor imbang tanpa gol pada pertandingan Grup D Kualifikasi Piala Asia U-20 Putri 2026 di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar, Rabu.

Jarak ranking FIFA Putri yang jauh antara Indonesia (95) dan India (70), tidak membuat Garuda Pertiwi Muda harus ikutan dibantai seperti Timnas Putri Senior Indonesia yang dilibas Thailand 7 kosong di Piala AFF Putri 2025.

Berhasilnya Garuda Pertiwi Muda menahan India, padahal diperkuat oleh beberapa pemain  U-15, kuncinya ada pada kualitas pelatih Akira yang profesional, berpengalaman, tahu diri, dan mengukur diri.

Akira tahu kualitas anak asuhnya, tahu kualitas lawannya. Oleh sebab itu, Akira menerapkan game plan dan komposisi pemain yang tepat, sehingga strategi dan taktik pun berjalan sesuai rencana. Hasil imbang adalah tujuan utama. Tercapai, sebab sejak menit awal hingga akhir, konsentrasi ada pada pertahanan. Itulah catatan laga ke-1.

Hasil imbang ini membuat Indonesia menempati peringkat ketiga klasemen sementara Grup D dengan satu poin, memiliki poin sama dengan India di posisi kedua. Bagaimana laga ke-2? Kita tunggu.

Joko Susilo, tidak cerdas?

Sama-sama bermain di laga pembuka grup, nasib Timnas Senior Putri Indonesia di Piala AFF Putri 2025, yang bermain lebih dulu di hari yang sama, justru menjadi lumbung gol bagi  Thailand.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun