Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Menonton Laga Dua Timnas Putri, Antara Pelatih Belum Cerdas dan Sudah Cerdas?

7 Agustus 2025   10:10 Diperbarui: 7 Agustus 2025   10:10 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

Memang, dalam ranking FIFA, Thailand Putri bercokol di posisi 46. Tetapi, baik Timnas Putru Senior mau pun U-20, turun di turnamen mereka, sama-samaa tidak diperkuat oleh semua pemain terbaiknya, sama-sama tidak lahir dari Kompetisi Sepak Bola Putri Indonesia, sebab PSSI belum menggelar kompetisi.

Babak belurnya Garuda Pertiwi Senior, dalam catatan saya, sepertinya, tidak terlepas dari belum cerdasnya pelatih Joko Susilo. Sehingga Timnas Thailand Putri di Lach Tray Stadium, Haiphong, Vietnam, mampu menyikat Timnas Putri Indonesia dengan tujuh gol tanpa balas.

Menonton laga Timnas Putri Senior, saya bertanya dalam hati, apa yang ada dalam pikiran Joko? Satu grup dengan Thailand ranking FIFA 46 dan Vietnam, ranking 37? Apa Joko berpikir mau mencari kemenangan?

Sejak menit awal, sudah nampak bahwa Joko belum mampu merancang game plan, komposisi pemain, strategi, dan taktik yang tepat. Sebab, seperti tidak mengukur diri dan tidak sadar diri.

Logikanya, melihat ranking FIFA, secara matematis saja sudah kalah telak. Belum lagi Garuda Pertiwi tidak diperkuat beberapa pemain yang dapat diandalkan. Dengan kondisi yang ada, saya melihat Joko tidak menerapkan game plan, komposisi pemain, strategi, dan taktik yang benar.

Andai menerapkan game plan, komposisi pemain, strategi, dan taktik yang benar pun, sulit Garuda Pertiwi menahan Thailand, tetapi saya yakin hasilnya tidak akan terbantai 7 gol.

Jadi, cara Joko mengasuh Timnas Putri, khususnya saat meladeni Thailanf jauh dari harapan. Gagal. Pelatih SSB saja, tahu mengukur kekuatan diri dan mengukur kekuatan lawan.

Gagalnya Joko di laga debutnya adalah imbas dari kegagalan PSSI yang gemar memecat pelatih yang sudah membantu membentuk Timnas yang tanpa arah. Lalu mengganti dengan pelatih lokal yang bahkan sebelumnya tidak pernah terpikir oleh saya.

Timnas Putri U-20 saja dipercayakan ke pelatih asing. Ini, Timnas Putri Senior, dikasih ke pelatih lokal.

Jujur, bagi saya, hari Rabu, 6 Agustus 2025, menyaksikan dua laga Timnas Putri Indonesia, menjadi catatan tersendiri. Catatannya:

"Menonton Laga Dua Timnas Putri, Antara Pelatih Belum Cerdas dan Sudah Cerdas?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun