Bertindak sebagai tuan rumah Piala AFF U-23 2025, membuat publik sepak bola nasional, khususnya yang berada di Jabodetabek dapat memanfaatkan momentum ini untuk dapat mendukung Timnas Indonesia U-23 datang langsung ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), tempat berlaga Garuda Muda mulai dari fase grup hingga babak gugur. Publik pun dapat menonton laga  Timnas lain di Stadion Patriot Candrabaga (SPC), Bekasi saat fase grup.Sayangnya, meski Piala AFF U-23 sudah tinggal memainkan partai perebutan juara 3 dan partai final, jangankan  penonton memadati SPC Bekasi. SUGBK tempat Garuda Muda bermain saja, antusias penonton kurang, alias memprihatinkan.
Padahal, Garuda Muda sebagai regenerasi Timnas Senior, seharusnya justru lebih membutuhkan dukungan suporter. Terlepas dari apa pun dan bagaimana pun kondisi dan kualitas Garuda Muda.
Tidak menjanjikan, mandul
Tetapi, minimnya dukungan suporter untuk Garuda Muda dalam Piala AFF U-23 2025 sejak fase grup hingga babak semifinal, memang disebabkan oleh kondisi skuat asuhan Gerald Vanenburg (GV) sendiri yang tidak menjanjikan, mandul.
Di fase grup, saat vs Brunei, rapor TIPS dan permainan Garuda Muda belum sesuai ekspetasi. Lebih parah saat menghadapi Filipina dan Malaysia, tidak mampu mencetak gol.
Karenanya, dalam laga semifinal vs Thailand, jumlah penonton malah hanya sekitar 10.000 orang. Jauh menurun dibadingkan saat meladeni Filipina yang mencapai sekitar 27.000 orang dari kapasitas SUGBK yang dapat menampung sampai sekitar 80.000 penonton. Lebih miris, saat meladeni Brunei, kursi penonton SUGBK hanya terisi oleh sekitar 2.000 penonton saja.
Pandangan penonton
"Pak Tono, saya belum baca artikel Pak Tono, mengapa publik sepak bola nasional tidak antusias datang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) mendukung Timnas Indonesia U-23", ujar salah satu penonton setia Timnas Indonesia di lingkungan kompleks saya tinggal, Sabtu pagi (26/7/2025).
"Menonton siaran langsung Timnas Indonesia U-23 di TV pun, saya males. Sebab, cuma nonton bola putar-puter, ke belakang, ke tengah, ke belakang, seperti tidak ada kemauan menyerang dan membuat gol. Untuk apa unggul penguasaan bola, tapi mandul?" tukas salah satu pecinta sepak bola asal Bekasi, via pesan WA ke saya, Sabtu sore (26/7/2025).
Dua pendapat penonton tersebut, atas kurangnya minat mendukung Garuda Muda langsung di stadion, memang cukup mewakili perasaan yang sama publik sepak bola nasional pada umumnya. Terlebih, dalam grup-grup WA, dalam kolom komentar berbagai media sosial, suara netizen dan warganet Indonesia juga senada, tidak antusias kepada Garuda Muda muda yang terus tampil mengecewakan hingga babak semifinal vs Thailand. Beruntung dewi fortuna masih memihak Garuda Muda, sehingga mampu menang lewat adu pinalti atas Thailand.
Saya bangga