Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kematian dan Menulis

4 Mei 2023   10:45 Diperbarui: 4 Mei 2023   12:13 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

[1] Waktu muda sebelum datang waktu tua,
[2] Waktu sehat sebelum datang waktu sakit,
[3] Masa "kaya" sebelum datang masa kefakiran, "miskin".
[4] Masa luang sebelum datang masa sibuk,
[5] Waktu hidup sebelum datang kematian.

Menulis

Berikutnya, tentang MENULIS. Mas Nano juga mengajarkan tentang MENULIS di dunia, dan semangat menulis pun akan di bawa ke duniaNya.

"Kalau aku pulang, kelak, semoga masih diperbolehkan untuk menulis."

Semoga Mas Nano senantiasa berada di sebuah tempat yang luar biasa bagus, nyaman, adem, tentrem, penuh kebahagiaan, sehingga dapat terus menulis di sana. Aamiin. 

Menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan, mengarang cerita, menggambar, melukis.

Terkait menulis ini, keteladanan Mas Nano dalam menulis, luar biasa jejaknya. Meski sebelum menjadi bagian dalam kehidupan Mas Nano bersama Teater Koma sejak 1993, saya sudah menjadi penulis opini di beberapa media cetak. Sudah menjadi penulis naskah drama untuk kebutuhan pementasan di Kampus dan Teater saya sendiri sejak 1989. Sudah menjadi penulis lagu/puisi, untuk kebutuhan pementasan drama saya, namun menjadi bagian dalam kehidupan Mas Nano, spirit menulis dalam pikiran dan hati saya tambah berkobar.

Bila sebelum bergabung dengan Teater Koma, khususnya dalam menulis opini,  saya masih terbatas menulis tentang sastra dan pendidikan sesuai jalur pendidikan akademis saya. Lalu, menulis sepak bola nasional sesuai passion saya.

Namun, bergabung di Teater Koma, bersama Mas Nano, saya mendapatkan mata pelajaran/mata kuliah di semua jurusan. Pelajaran/mata kuliah di semua jurusan saya peroleh di setiap proses produksi pertunjukkan Teater Koma yang saya terlibat sebagai pemain.

Pelajaran/mata kuliah semua jurusan itu, saya terima dan saya ikuti secara mengalir dan detail. Mulai dari awal produksi, proses produksi, saat pementasan, hingga pada bagian evaluasi. Dan, yang akan selalu saya ingat adalah saat dalam bagian proses "bedah naskah". Di dalamnya sarat dengan berbagai-bagai yang pada ujungnya mengerucut pada kesiapan aktor yang cerdas memahami naskah dan pemeranan.

Semua tidak ada bagian yang terpisahkan. Semua adalah pelajaran kehidupan di seluruh bidang. Peta kecilnya tersaji di atas panggung pertunjukkan saat saya menjadi aktor sesuai peran yang ditugaskan. Tetapi, dasar memerankannya butuh pondasi layaknya balok es yang mengapung di air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun