Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Mementingkan Diri Sendiri?

10 Maret 2020   22:12 Diperbarui: 10 Maret 2020   22:30 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: doc.Supartono JW

Sering kali kita mendengar celetukan masyarakat, atas sebuah peristiwa, semisal " itu kan orang yang taat agama, ya?" "Kok egois, pelit, kikir, tak kenal warga, serakah, hanya mementingkan diri sendiri, jauh dari derma", dll. 

Menandai orang-orang self absorbed ini pun mudah dan setiap orang pun akan dapat mengidentifikasi karena golongan orang-orang macam ini ada dalam kehidupan nyata, pun sering kisahnya diangkat menjadi cerita di layar kaca atau layar lebar.

Orang-orang yang mementingkan diri sendiri ini, biasanya  akan terlihat defensif.Mereka tidak mau melihat situasi dari sisi orang lain. Selama dirinya terlindungi dan aman, ia tidak akan ambil pusing dengan kebutuhan orang lain. 

Lalu, mereka juga tidak memiliki cara pandang yang luas. Bagi mereka, dunia ini hanyalah tentang dirinya sendiri. Pandangan hidupnya akan berdasar pada apa yang menguntungkan baginya, termasuk memanfaatkan orang lain demi dirinya. 

Orang yang mementingkan diri sendiri juga akan sering mengucapkan kata-kata "harus" atau "seharusnya". Ia akan berusaha mendominasi dalam sebuah hubungan seolah dirinya adalah sumber solusi, namun hanya sebatas kata-kata, tak pernah mau terjun langsung atau terlibat dalam kegiatan yang dirinya juga menjadi bagian di dalamnya. 

Lebih parah, orang-orang yang mementingkan diri itu hanya memanfaatkan orang lain. Padahal bisa jadi dirinya merasa insecure, merasa tidak lengkap dan tidak aman, namun dapat bersembunyi dan berlindung karena memanfaatkan orang lain. 

Orang-orang yang mementingkan diri, juga tak ketinggalan merasa lebih superior dari orang lain. Merendahkan orang lain dan menganggap standarnya jauh lebih tinggi, hanya demi menutupi kelemahannya dan demi mempertahankan harga dirinya. 

Yang perlu lebih diwaspadai, orang-orang yang mementingakan diri sendiri juga berlindung di balik kata sahabat dan kekeluargaan, namun demi menguntungkan dirinya sendiri. Sudah begitu, mereka juga akan lebih sering memaksakan kehendak dan pendapatnya, menganggap opininya yang paling benar dan harus dijalankan, tanpa mau melihat apa yang terjadi di kenyataan atau terjadi di lapangan. 

Hati-hati, orang-orang yang mementingkan diri sendiri juga akan terhukum sendiri, sebab tidak pernah akan memiliki hubungan jangka panjang. Kuaalitas hubungan yang hanya memanfaatkan dan mencari untung sendiri tidak akan bertahan lama dengan setiap orang yang menjalin hubungan dengannya. Otomatis, orang-orang macam ini juga tidak memiliki empati. 

Mereka sulit memahami empati dengan cara yang tepat, cenderung berpura-pura ketika bersimpati. Bila tersudut menyalahkan orang lain, pandai menyembunyikan perasaan tidak aman dengan menyombongkan kesuksesannya dan selalu berupaya menonjolkan apa yang pernah diraihnya untuk menutupi ketakutannya. 

Yang lebih ironis, orang-orang yang hanya mementingkan diri sendiri, suka merendahkan orang lain. Kritik dan masukannya bukan untuk membangun orang lain, namun justru untuk menjatuhkan orang lain. Sudah begitu nampak arogan, merasa dirinya adalah orang yang paling penting dan lebih baik dari orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun