Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Waspada! Suporter dan Wasit, Tetap Momok bagi Sepak Bola Nasional

20 Februari 2020   18:35 Diperbarui: 20 Februari 2020   18:34 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews.com

Usai sudah gelaran satu-satunya turnamen pramusim menyambut kompetisi sepak bola nasional kasta tertinggi Liga 1 2020 bernama Piala Gubernur Jawa Timur (Jatim) dengan menghadirkan Persebaya Surabaya menjadi kampiun setelah mengempaskan Persija Jakarta di partai puncak. 

Kendati tujuan gelaran turnamen tersebut untuk persiapan masing-masing tim peserta (8 klub, 7 lokal, 1 Malaysia) dalam rangka menuju kick off Liga 1 di penghujung Februari 2020, ternyata, segala persitiwa dalam gelaran tersebut, justru wajib menjadi sinyal waspada khususnya bagi PSSI dan PT LIB, sponsor, Kepolisian, wasit, pemain, klub, suporter, dan publik sepak bola nasional di sekitar stadion penyelenggaraan Liga 1 mendatang. 

Bagi PSSI dan PT LIB, harus waspada pada setiap menjelang, saat laga, dan usai laga atas peristiwa rusuh suporter, yang kini semakin rentan dan sangat mudah terjadi. 

Bahkan dalam kasus rusuh suporter dalam turnamen ini, suporter bukan hanya rusuh antar suporter, tetapi kondisi rusuh memang nampak jelas dilakukan oleh aktor-aktor suporter yang sengaja memanfaatkan situasi dan kondisi termasuk mengganggu ketertiban umum, memalak, merusak, membakar, yang sulit ditangani oleh polisi karena jumlah massa yang ribuan.

Bahkan laga yang tanpa penonton saja, suporternya malah bentrok di lokasi lain. Ini jelas sangat mengkawatirkan. Liga 1 nantinya akan ada berapa laga, dan sudah dapat diidentifikasi pula mana suporter yang selama ini berseteru. 

Ini masalah suporter, adalah mutlak tanggungjawab PSSI yang seharusnya membina dan mengedukasi, jangan nanti malah dimanfaatkan untuk Komisi Disipiln PSSI justru mencari dan mendulang uang dari lahan menghukum dan mendenda  klub karena ulah suporter. 

Yang pasti, di tengah sepak bola nasional tengah berupaya meraih prestasi, termasuk mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 di 2021, perilaku suporter tetap diam di tempat. 

Bila PSSI tak segera dapat resep bagaimana menjinakkan suporter, maka masalah suporter ini jelas akan menjadi penghambat Liga 1, 2, 3 dan prestasi timnas. 

Suporter yang bila diidentifikasi juga terdiri dari berbagai golongan dan kelas seperti anak SD, SMP, SMA, Mahasiswa, massa umum, dan massa tak sekolah, cara menanganinya juga tidak dapat disamaratakan dalam satu metode, satu kelas, dan satu program. 

Ada ilmunya, ada caranya, khusus untuk model suporter di tanah air. 

Menyaol suporter ini, saya sudah sangat prihatin, hingga sudah membikin panduan Program Edukasi Suporter Sepak Bola Indonesia (PESSI) yang diakomodir oleh Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun