Mohon tunggu...
suryansyah
suryansyah Mohon Tunggu... Editor - siwo pusat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

warga depok paling pinggir, suka menulis apa saja, yang penting bisa bermanfaat untuk orang banyak. Email: suryansyah_sur@yahoo.com, siwopusat2020@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengalaman Relawan Nakes Tangani Manula yang Meninggal Dunia

22 Juli 2021   11:07 Diperbarui: 22 Juli 2021   11:24 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Relawan Nakes  Zahra (kanan) Monica (tengah). foto dok pribadi.

Tentu saya terkejut. Beberapa hari sebelumnya, putri kedua saya itu, jadi Relawan Vaksin di GBK Senayan. Penyelenggaranya Mabes TNI di Jakarta. Saya menuangkan ceritanya di kompasiana dengan judul: Papski, Aing Jadi Relawan!

"Hebat...mulia banget anak ente. Semoga dia sehat selalu. Diingetin terus agar makan yang banyak sama doping vitamin," kata Amirudin, salah satu pengurus Intani.

Zahra merasa bangga jadi relawan. Dia berharap dapat pengalaman. Mumpung  liburan kuliah. Kalau di rumah melulu katanya 'gabut' (boring).

Tapi, sebagai orang tua, saya justru deg-degan. Situasinya yang mengkhawatirkan. Sejak 3 - 20 Juli 2021, pemerintah memberlakukan PPKM Darurat. Bahkan diperpanjang hingga 25 Juli.

Kebijakan ini ditempuh untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Hari ini Covid-19 di Indonesia lagi tinggi-tingginya. Bulan lalu, Indonesia di peringkat 18 dunia kasus tertinggi Covid-19. Amerika dan India bersaing di puncak. Kini, Indonesia melonjak ke posisi 14.

"Tenang Papsky, aing tetap jaga prokes. Aing butuh pengalaman sebelum terjun langsung sebagai perawat," argumentasi Zahra meyakinkan saya.

Saya tak bisa membantah argumentasinya. Saya memberinya izin. Saya hanya berpesan hati-hati. Risikonya sangat tinggi. Karena berhadapan dengan orang banyak. Bahkan mereka yang terkonfirmasi Covid-19.

Pengalaman berharga dipetik Zahra. Dia bersama temannya Monica ditugaskan di Tangerang Selatan. Matahari masih malu-malu menampakan diri, mereka sudah tancap gas motor.

Zahra dan Monica dihadapkan manula yang tak berdaya. Pria berusia 80 tahun itu dilaporkan terjatuh. Mereka berdua berlari dari posko menuju rumahnya. Setelah mendapat laporan dari keluarganya.

Zahra dan Monica diminta memastikan kondisi pasien. Setidaknya untuk mendapatkan pertolongan pertama. Tapi, terlambat. Manula tersebut sudah tak bernyawa ketika mereka tiba di rumahnya.

Secara medis, Zahra mengaku, dokter yang berhak menyatakan pasien itu masih bernyawa atau tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun