Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Noda Lipstik di Bajuku

13 Oktober 2015   19:39 Diperbarui: 14 Oktober 2015   16:58 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Hari Kamis. Tak ada ketentuan khusus buat kami harus berseragam apa. Tapi aku memilih kemeja putih. Seperti biasa, kulipat hingga ke siku tangan. Celana kain gelap menjadi padanannya.

Matahari sepenggalan di luar sana. Disini, di ruang kerjaku yang dihuni delapan rekan termasuk aku, berdiri anggun Bidadari itu. Lima hasta di hadapanku. Ber-blouse tenun ikat warna merah. Aku sedang akan beranjak melaluinya ketika kurasakan mendung tebal menggantung di atas kepalanya. Tak ada kata terucap dari bibirnya. Tarikan napasnya berat. Seperti menahan beban berton-ton jumlahnya. Rambutnya yang sebahu tampak turut berduka. Seperti dedaun pohon yang tergigil angin musim dingin.

Aku menujunya. Bidadari itu, menahan isak seperti menahan perihnya luka bergaram. Dia menghadap ke Barat. Aku menghadap ke Utara. Cukup dekat hingga parfum ringannya menyapa hidungku. Di detik ke dua puluh, isaknya mulai kentara. Dan telapak tanganku otomatis menyentuh pundaknya.

"Kamu pasti bisa melaluinya", ucapku. Tanpa tahu masalahnya, tapi dengan pengetahuan penuh kutahu setegar apa Bidadari ini. Selincah apa dia saat cuaca hatinya secerah purnama.

Tak kusangka, dia ambruk di bahuku. Luruh. Runtuh.
Seluruh gemuruh di dadanya pecah bersama air mata. Hanya pelukan tulus yang bisa kuberikan saat lirih ia berkata, "Aku nggak kuat, mas..".

Kubiarkan ia di bahuku hingga gelombang energi muram perlahan meruap berkurang. Cukup lama. Saat ia berhasil menghela napas panjang, mengusap air matanya dan beranjak meninggalkanku, kusadari ternyata di lengan kemejaku yang putih bersih bertengger jejak lipstik bibir Bidadari itu. Tepat di sudut lipatan dekat siku tangan kananku.

#deskripsi
#writings

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun