Mohon tunggu...
Siva NurAmalia
Siva NurAmalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hello I hope I can Help You

Hallo, I am Siva Nur Amalia Kusnandang, in here I want share what i get in University, I hope its will help you

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diplomasi Digitalisasi NKRI dengan Inggris

21 Januari 2022   10:07 Diperbarui: 21 Januari 2022   10:13 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diplomasi digital merupakan proses diplomasi yang mengarah kepada penggunaan internet maupun berbasis IT dan semacamnya dalam penggunaan proses diplomasinya. MenurutIbu Retno Marsudi dalam satu kesempatan menjelaskan betapa pentingnya diplomasi digital terutama bagi Indonesia dengan membaginya menjadi 4 poin penting, yaitu sebagai sarana menyebarkan pesan damai, sebagai alat penguat bekerja sama terutama pada sektor ekonomi, sebagai alat pelindung masyarakat, dan sarana untuk memajukan pembangunan. Globalisasi mendorong manusia untuk berkembang dan berinovasi hampir di seluruh aspek kehidupan mulai dari kegiatan ekonomi, budaya, perpolitikan, bahkan keperluan yang sifatnya individu. Gadget salah satu teknologi yang kerap kali dikembangkan, karena menjadi satu aspek penting kehidupan saat ini. ( Muh Fuad Tingai VVery Juan, Diplomasi Indonesia pada era digital. Caltim. Today.com 2021).

Diplomasi Digital atau yang lebih sering disebut eDiplomacy merupakan pemanfaatan teknologi internet yang fungsinya untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan untuk mendapatkan sebuah informasi dari jarak jauh antar negara dengan tujuan yang telah disepakati dalam ranah diplomasi negara. Masyarakat pada masa modern hampir semuanya terkoneksi dengan yang Namanya internet, baik dari kalangan anak kecil hingga dewasa bahkan lansia juga masih yang ada yang selalu menggunakan internet. Dimana jika kita terkoneksi terus dengan internet hal itu akan sangat memudahkan pekerjaan dan mendapatkan informasi yang akurat dan cepat dengan menggunakan media sosial, informasi yang disebar juga sangat cepat menyebar dalam hitungan detik.

Digitalisasi juga berkembang dalam bidang teknologi salah satunya pada bidang pertahanan negara dimana Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia atau alutsista merupakan salah satu alat yang digunakan negara untuk mengukur seberapa kuat suatu militer negara tersebut. Semakin canggih dan kuat alutsista yang dimiliki maka akan dianggap semakin kuat pertahanan negara tersebut pada bidang militer. Banyak negara yang melakukan diplomasi pada bidang alutsista dan melakukan berbagai kerja sama guna memperkuat pertahanan dan mencapai tujuan nasional suatu negara. Seperti kerja sama alutsista yang dilakukan oleh Indonesia dengan Inggris, dimana kedua negara melakukan kerja sama dagang dalam digitalisasi teknologi pertahanan berupa pembelian persenjataan alutsista pada bidang militer.


1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana Kesepakatan Indonesia dengan Inggris untuk kerjasama ini?

Apa saja dampak dari Kerjasama Pertahanan Indonesia dan Inggris?

 

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Diplomasi Digitalisasi

Diplomasi Digital atau yang lebih sering disebut eDiplomacy merupakan pemanfaatan teknologi internet yang fungsinya untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan untuk mendapatkan sebuah informasi dari jarak jauh antar negara dengan tujuan yang telah disepakati dalam ranah diplomasi negara.  Diplomasi digital ialah penggunaan teknologi internet secara luas dan inovasi dari ICT yang digunakan sebagai salah satunya untuk kegiatan diplomasi. Diplomasi digital juga dipakai dalam kegiatan Kerjasama negara dalam bidang militer, Industri hingga media sosial, hal ini juga sangat berkontribusi dalam hal manajemen yang masuk dalam hal Kerjasama, negosiasi antar negara, dan proses pebuatan kebijakan pemerintah negara. Indonesia merupakan salah satu negara yang memakai teknologi digital ini untuk diplomasi internasional, Indonesia juga masuk ke-38 dari 209 negara yang mengikuti Digital Diplomacy Review pada 2017 lalu. Pada tahun sebelumnya Indonesia masuk ke peringkat yang lebih tinggi dari 2017 yaitu di belakang negara-negara Eropa yang memiliki teknologi digital yang sangat bagus seperti Prancis dan Ingris, bahkan Jepang dan India.

Saat ini beberapa bidang kehidupan sedang mengalami proses migrasi ke teknologi digital, dengan tujuan untuk mendapatkan efesiensi dan optimalisasi, Antara lain digitisasi bidang telekomunikasi, bidang penyiaran, data-data pemerintah, dsb. Revolusi industri 4.0 telah membawa perubahan total. Perubahan itu tak sekadar mengubah alutsista konvensional menjadi serba digital, melainkan juga perubahan terhadap konsep perang. Oleh karenanya penting sekali bagi sumber daya manusia (SDM) TNI terus ditingkatkan untuk bisa beradaptasi dengan perubahan teknologi ini.

2.2 Teori Diplomasi Pertahanan

Dalam pembahasan mengenai diplomasi digitalisasi alutsista yang di lakukan oleh Indonesia dengan Inggris dalam kerangka teori ini saya menggunakan Teori Diplomasi Pertahanan Teori Diplomasi Pertahanan merupakan seluruh cara dan strategi melalui berbagai aspek kerja sama seperti ekonomi, budaya, politik, dan pertahanan. Teori diplomasi pertahanan ini mampu digunakan dalam menganalisa diplomasi Indonesia dengan Inggris karena mereka bekerja sama pada bidang pertahanan, lebih tepatnya yakni pertahanan militer. Dalam teori ini di jelaskan bahwa kerja sama negara baik secara multilateral maupun bilateral, yang dilakukan oleh militer dan stakeholder terkait pada masa damai dengan melibatkan kerja sama militer dalam isu-isu strategis merupakan hal yang telah di lakukan oleh Indonesia dengan Inggris dalam Diplomasi di bidang Pertahanan ini.

Diplomasi pertahanan digunakan sebagai alat untuk mencapai target kebijakan luar negeri suatu negara. Gregory Winger dalam tulisannya The Theory of Defense Diplomacy menjelaskan bahwa diplomasi pertahanan merupakan suatu cara penggunaan militer bukan untuk kekerasan, seperti pertukaran perwira, kunjungan kapal perang, latihan militer bersama dalam rangka mencapai kepentingan internasional suatu negara. Masih dalam tulisan Winger, Andre Cottey dan Anthony Foster menyatakan bahwa diplomasi pertahanan adalah penggunaan militer dalam masa damai sebagai alat untuk kebijakan keamanan dan hubungan luar negeri. Hal ini diperkuat oleh Martin Edmons yang mendefinisikan diplomasi pertahanan sebagai penggunaan militer untuk operasi selain perang dengan memanfaatkan pengalaman latihan dan disiplinnya untuk mecapai kepentingan nasional baik di dalam maupun di luat negeri8 . Keberhasilan pelaksanaan diplomasi pertahanan sangat bergantung pada upaya-upaya diplomatik yang dilakukan di tingkat global, regional dan bilateral.

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam Makalah ini saya menggunakan metode deskriptif Penelitian deskriptif menjadi salah satu metode penelitian yang sering digunakan. Penelitian ini biasanya dilakukan untuk mendapat gambaran atau deskripsi tentang fenomena sosial yang diteliti. Umumnya, masalah yang dirumuskan dalam metode ini tidak boleh terlalu luas. Tujuannya juga sebaiknya tidak terlalu umum. Selain itu, data yang digunakan harus berasal dari fakta terpercaya, bukan opini. Penelitian deskriptif sejatinya terdiri dari beberapa jenis, dalam paper ini saya menggunakan Deskrioptif metode  studi kasus. Metode ini biasanya fokus pada satu objek dengan mempelajari suatu kasus. Objek yang saya ambil disini merupakan Indonesia yang melakukan kerjasama dengan unffris pada bidang militer. Metode studi kasus bertujuan untuk mengungkap gambaran rinci tentang latar belakang, karakter, hingga ciri khas dari suatu kasus.

Metode penelitian deskriptif adalah metode yang dilakukan untuk mengetahui gambaran, keadaan, suatu hal dengan cara mendeskripsikannya sedetail mungkin berdasarkan fakta yang ada.Metode penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2018, hlm. 86) adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Artinya penelitian ini hanya ingin mengetahui bagaimana keadaan variabel itu sendiri tanpa ada pengaruh atau hubungan terhadap variabel lain seperti penelitian eksperimen atau korelasi. Berikut merupakan pengertian Metode Desktiptif menurut para ahli :

Menurut Arikunto (2019, hlm. 3) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.

Menurut Narbuko (2015, hlm. 44), penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, dengan menyajikan, menganalisis dan menginterpretasikannya.

Penelitian kualitatif dengan desain deskriptif adalah penelitian yang memberi gambaran secara cermat mengenai individu atau kelompok tertentu tentang keadaan dan gejala yang terjadi (Koentjaraningrat, 1993, hlm. 89).

secara umum, Sukardi (2014, hlm. 158- 159) menyebutkan langkah-langkah penelitian deskriptif adalah sebagai berikut.

Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif.

Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.

Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.

Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.

Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian.

Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen pengumpul data, dan menganalisis data.

Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang relevan.

Membuat laporan penelitian.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1Proses Pelaksanaan Perumusan Diplomasi NKRI dengan Inggris

Kebijakan dalam alutsista ini menggunakan kebijakan MEF (Kekuatan Pokok Minimum/Minimum Essential Force), MEF adalah suatu proses untuk memodernisasi alat sistem pertahanan Indonesia. Kebijakan MEF bertujuan untuk mewujudkan kebijakan pembangunan pertahanan yang ideal dan kebijakan MEF hanya untuk pemenuhan kebutuhan pertahanan Indonesia, bukan untuk perlombaan senjata.

Terdapat empat elemen pembangunan MEF yang pertama, Rematerialisasi, elemen memiliki tujuan guna menekankan pemenuhan tabel organisasi serta peralatan, kedua Revitalisasi, Revitalisasi merupakan peningkatan yang sudah disesuaikan dengan perkembangan ancaman di wilayah penempatan, kemudian Relokasi merupakan pengalihan personil dari satu wilayah ke wilayah lain yang berpotensi tinggi terjadinya berbagai ancaman, lalu yang terakhir adalah Pengadaan yang berarti pembangunan satuan baru personil serta alat-alat. Keempat elemen tersebut yang disebut sebagai flash point yang artinya bagian dari wilayah Indonesia yang telah diidentifikasi sebagai salah satu daerah yang berpotensi tinggi terjadinya banyak ancaman.

 Salah satu kebijakan terkait dengan alutsista terdapat pada UU No.16 Tahun 2012. Dalam undang-undang tersebut diamanatkan kepada BUMN bahwa industri pertahanan menjadi lead integrator pembangunan alutsista seperti PT PAL Indonesia yang menjadi lead integrator dalam pembangunan alutsista laut. Jadi, kebijakan MEF ini dibangun guna mengakomodasi industri pertahanan Indonesia serta mengembangkan dan memodernisasi kekuatan pertahanan Indonesia agar menjadi lebih efektif dalam menjalankan tugas perdamaian negara.

Pada tahun 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri dari Inggris yakni David Cameron. Pada pertemuan tersebut dibahas bahwa Indonesia dan Inggris membuat kerja sama baru dari sektor perdagangan, perubahan iklim, pendidikan, dan juga keamanan. Kedua negara ini melakukan kerja sama dalam industri keamanan dengan melakukan modernisasi aset keamanan. Presiden Prabowo juga berencana untuk membeli alutsista dari Inggris yakni Star Trek atau peluncur penangkis serangan udara, multi launcher rocket. Selain itu juga ada pesawat Airbus. Sebelumnya pun Indonesia sudah membeli pesawat tempur dari Inggris berupa Hawk pada tahun 1980-an dengan tipe Hawk Mk 53. Dan pada 1997 Indonesia membeli Hawk Mk 109/209 untuk TNI AU (BAE Hawk 209).

Lalu pada 2021, Menhan Prabowo membeli pesawat Airbus A400M yang akan menjadi aset nasional dan memiliki peran penting dalam menangani misi bantuan manusia dan tanggap bencana. Pesawat ini akan digunakan oleh TNI AU dalam konfigurasi multirole tanker dan transpor. Menhan Prabowo juga bekerja sama dengan Pemerintah Inggris untuk memproduksi kapal fregat Arrowhead 140. Kapal ini akan diproduksi di Indonesia oleh PT PAL Indonesia, kapal yang diproduksi akan di desain khusus dengan spesifikasi yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut Indonesia.

Indonesia menjalin kerja sama dengan Inggris sudah sejak lama sejak zaman soekarno. Ada beberapa alasan mengapa Indonesia menjalin kerja sama dengan inggris yakni, sebagai negara maju Inggris memiliki perkembangan tekonologi yang baik. Indonesia diharapkan dapat mengambil hal positif dari kemajuan teknologi Inggris terutama di bidang keamanan siber. Indonesia memilih Inggris karena ia merupakan sebuah negara yang posisinya di Eropa Barat itu sangat maju dan unggul dan sangat baik tentunya, sangat berharap bekerja sama lebih baik lagi (Djoko Setiadi. Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat) Dalam Kerja sama bidang keamanan siber, sama seperti mayoritas negara di dunia, Indonesia membutuhkan teknologi untuk mencegah peretasan oleh pihak tak bertanggungjawab. Teknologi kita harus betul-betul mengadopsi mana yang terbaik, tujuannya apa, supaya kita aman dari serangan pihak luar. Negara lain juga sama, serangan siber pertahanan bukan hanya Indonesia tapi seluruh bangsa di dunia punya kepentingan yang sama (Djoko Setiadi. Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat). Indonesia dan Inggris mendantangani nota kesepahaman (MoU) terkait keamanan siber. Penandatanganan MoU dilakukan antara Djoko dan Menteri Urusan Asia Pasific Kementerian Inggris, Mark Christopher Field. Penandatanganan kesepakatan dilakukan di kantor Kementerian Luar Negeri dan disaksikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir dan Dubes Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik.

4.2 Hasil Kerjasama NKRI dengan Inggris

Dalam diplomasi pertahanan alutsista ini terdapat beberapa aktor, bukan hanya Indonesia dengan Inggris saja tetapi ada juga dengan perusahaan PT PAL (Persero), Babcock International, Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jeknis, Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris Rt Hon. Ben Wallace MP., serta Kaharuddin Djenod selaku Dirut PT PA.

Diplomasi pertahanan yang bertujuan untuk memperkuat dan memodernisasi alat utama sistem persenjataan alutsista dengan Inggris yang dilakukan oleh Menteri Pertahanan, Prabowo selama dua tahun belakangan ini. Pada tahun pertama menjabat sebagai Menhan, Prabowo memperkuat diplomasi bidang pertahanan dengan negara-negara sahabat, termasuk Inggri (Dua Tahun Jokowi-Ma'ruf, Diplomasi Pertahanan dan Modernisasi Alutsista).

Mulai dari tahun pertama Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo sering kali mengunjungi banyak negara-negara di dunia untuk melakukan diplomasi pertahanan dengan tujuan mengadakan modernisasi alat sistem persenjataan dan pertahanan (alutsista) serta mengembangkan industri pertahanan dengan berbasis teknologi. Pada saat menjabat, Prabowo Subianto mendapatkan alokasi anggaran hingga sebesar Rp. 129,3 triliun agar dapat mencapai target prioritas pembangunan nasional pada bidang pertahanan.

Kerjasama yang terjalin antara Indonesia dan Inggris sangat positif, salah satunya yaitu hadil kerjasama yang terjalin antara Indonesia dengan Inggris mampu menghasilkan hubungan kedua negara ini semakin kuat, terutama dalam bidang pertahanan. Selain itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga berhasil membawa kapal perang jenis Fregat tipe Arrowhead 140 yang berasal dari kerajan Inggris dibawa masuk ke Indonesia. Tidak hanya itu, Prabowo juga berhasil mendapatkan lisensi untuk memproduksi kapal perang tersebut di Indonesia, yang di mana kapal ini akan diproduksi bersama PT PAL Indonesia (persero) dengan desain dan disesuaikan oleh kebutuhan TNI. Kapal fregat tempur ini adalah salah satu kapal tempur yang sangat diminati dunia, namun dengan kemahiran Bapak Menhan Prabowo Subianto dalam berkomunikasi, Indonesia memiliki kesempatan untuk mendapatkan lisesnsi memproduksi kapal fregat ini bersama PT PAL Indonesia (Persero).

Hubungan bilateral Indonesia dengan Inggris juga berjalan sangat baik yaitu ditandai dengan adanya proses saling kunjung mengunjung oleh para pejabat di kedua negara tersebut. Dalam kunjungan pertemuan dua Menteri Pertahanan antara Indonesia dan Inggris membahas mengenai bagaimana upaya-upaya serta peluang untuk lebih meningkatkan kerja sama bilateral pertahanan Indonesia dan Inggris kedepannya. Selain itu kedua Menhan juga membahas peran antara kedua negara dalam kerjasama di kawasan tingkat global. Kerjasama pertahanan yang menonjol di antara Inggris dan Indonesia adalah pada bidang pendidikan militer serta pengadaan dan pemeliharaan alat utama sistem pertahanan.

Diplomasi yang terjalin ini pun menghasilkan hubungan baik dengan Inggris dan memperkuat hubungan kerja sama di bidang persenjataan. Pada kunjungan Prabowo ke Inggris, Prabowo memboyong alutsista mutakhir, antara lain pesawat tanpa awak atau unmanned combat aerial vehicle (UCAV) dengan kemampuan medium altitude long endurance (MALE). Merujuk dokumen Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2021, Indonesia rencananya akan memboyong 8 unit pesawat F-15 EX. Diharapkan, sudah tiba di Tanah Air sebelum 2022. Beberapa waktu lalu, PT PAL Indonesia (Persero) mengantongi lisensi untuk memproduksi kapal perang canggih fregat Arrowhead 140 dari perusahaan Inggris, Babcock. Penandatangan lisensi tersebut disaksikan langsung Prabowo dan Menhan Inggris, Ben Wallace di London, Inggris. Dengan penguatan industri pertahanan atau militer dalam negeri telah menciptakan alutsista dan di sebut sebagai karya anak bangsa.

4.3 Confidence Building Measures 

Sistem Confidence Building Measures (CBMs) di bawah Konvensi Senjata Biologis diperkenalkan pada tahun 1987 menyusul keputusan Konferensi Tinjauan Kedua pada tahun 1986. Tujuan CBMs adalah untuk mencegah atau mengurangi terjadinya ambiguitas, keraguan dan kecurigaan dan untuk meningkatkan kerjasama internasional di bidang kegiatan biologi damai. Negara-Negara Pihak Biological Weapons Convention (BWC) harus menyerahkan laporan CBM nasional mereka selambat-lambatnya tanggal 15 April setiap tahun kepada Unit Pendukung Implementasi BWC. Informasi yang akan diberikan harus mencakup tahun kalender sebelumnya. Negara-negara Pihak harus menyerahkan data berdasarkan enam Tindakan berikut, A sampai G (Ukuran D telah dihapus oleh Konferensi Peninjauan Ketujuh pada tahun 2011)

CBM A: Pertukaran informasi tentang (i) pusat penelitian dan laboratorium, dan (ii) program penelitian dan pengembangan pertahanan biologis nasional

CBM B: Pertukaran informasi tentang wabah penyakit menular dan kejadian serupa yang disebabkan oleh racun

CBM C: Mendorong publikasi hasil dan promosi penggunaan pengetahuan

CBM E: Deklarasi undang-undang, peraturan, dan tindakan lainnya

CBM F: Deklarasi aktivitas masa lalu dalam program penelitian dan pengembangan biologi ofensif dan/atau defensif

CBM G: Deklarasi fasilitas produksi vaksin

Dapat diartikan  Confidence Building Measures (CBM) Merupakan salah satu strategi dalam diplomasi yang bertujuan untuk mencegah atau mengurangi risiko konflik dengan mengurangi atau menghilangkan penyebab ketidak percayaan (mistrust), kesalahpahaman (misunderstanding) dan salah perhitungan (miscalculation). Stauffacher dan Kavanagh menyebutkan ada dua model CBM yaitu military CBM dan non-military CBM. Kerjasama yang lakukan oleh Indonesia dengan Inggris ini merupakan upaya dari CBM pada bidang militer. Dengan adanya kerjasama ini Indonesia dengan Inggris memiliki hubungan yang baik dan komunikasi yang baik, maka terjalin kepercayaan satu sama lain yang akan mengurangi terjadinya konflik karena dengan adanya diplomasi ini maka akan berkurang rasa ketidak percayaan , kesalah pahaman hingga salh perhitungan.Justru dengan adanya kerjasama ini maka akan meningkatkan kepercayaan dan hubungan baik anatar dua negara. Dari kerjasama ini terjalin 3  Military Confidence  Building yakni:

Pertukaran Informasi dan Komunikasi

Transparasi dan Verifikasi

Pembatasan

Pertukaran Informasi dan juga Komunikasi terjadi ketika prabowo berkunjung ke London, Inggris guna melakukan perbincangan mengenai pembelian kapal. Kemudian pertukaran Informasi kembali terjadi ketika menteri Luar Negeri Inggris, Elizabeth Truss melakukan kunjungan ke Indonesia pada 11-12 November 2021 guna menjalinhubungan kerjasama, termaksud pada bidang keamanan dan ekonomi yang lebih erat. Sedangkan Transparasi dan Verifikasi terjadi ketika pembelian kapal di lakukan oleh mentri pertahanan Prabow Subianto. Dimana dalm perundingan terjadi Transparansi harga dan juga Verifikasi bahwa PT PAL Indonesia di beri izin dalam melaksakan pembuatan kapal  kapal fregat Arrowhead 140. Memiliki panjang maksimal 138,7 meter dan lebar 19,8 meter serta berat mencapai 5.700 ton. Fregat Arrowhead 140 bisa membawa hingga 160 orang dan dioperasikan minimal oleh 100 kru.

Pembatasan mengenai kerjasama ini terkait dengan alutsista terdapat pada UU No.16 Tahun 2012. Dalam undang-undang tersebut diamanatkan kepada BUMN bahwa industri pertahanan menjadi lead integrator pembangunan alutsista seperti PT PAL Indonesia yang menjadi lead integrator dalam pembangunan alutsista laut. Jadi, kebijakan MEF ini dibangun guna mengakomodasi industri pertahanan Indonesia serta mengembangkan dan memodernisasi kekuatan pertahanan Indonesia agar menjadi lebih efektif dalam menjalankan tugas perdamaian negara.

4.4 Peluang dan Hambatan Diplomasi NKRI dan Inggris

Dalam setiap kerjasama yang di lakukan dalam bidang apapun pastilah memiliki hambatan dan juga peluang bagi kedua belah pihak, berikut Peluang dan hambatan yang terjadi dalam Diplomasi NKRI dan Inggris dalam kerjasama pada bidang militer terutamaAlutsista yakni:

Peluang 

Kerjasama NKRI dengan Inggris berpeluang mendapat pendanaan baru, Kedutaan Besar Inggris menyebutkan bahwa Indonesia memiliki sektor teknologi yang  berhubungan dengan perubaha iklima yang mampu membuka peluang pendanaan baru. Pada acara satu tahun UK-Indonesia Tech Hub kemarin Inggris akan selalu mendukung perkembangan dan peningkatan pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia. (Natasha Khairunisa Amani, 2021).

Kerjasama ini juga memberi Indonesia peluang untuk mampu mengembangkan teknologi di bidang digitalisasi Alutsista karena PT Pall Indonesia sudah mendapatkan izin untuk memproduksi kapal fregat yang sudah di sepakati dan di atur dalam UU yang telah di sahkan.

Hambatan

perkembangan digital Indonesia yang semakin pesat tidak menyeluruh di semua bagian, hanya di pulau Jawa terutama di kota Jakarta saja yang mampu menghubungkan dan berkontribusi di ekonomi digital yang akan beedampak besar untuk daerah kecil yang populasinya kecil pula, seperti di wilayah Indonesia Timur dan Indonesia Tengah. (Dominique Hilvy Febriani, 2021).

Hambatan lainnya ialah, adanya hambatan yang semakin sulit bagi komunitas dan marginal dalam mengikuti ekonomi digital, seperti anak muda, dan masyarakat lebih susah untuk menghadapi dunia ekosistem digital. (Dominique Hilvy Febriani, 2021)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Indonesia sedang mencari perimbangan persenjataan dengan negara sekitar untuk menciptakan stabilitas kemandirian dan pertahanan bagi negaranya. Berhasil tidaknya pelaksaan diplomasi ini bergantung pada upaya diplomatik yang akan dilakukan pada tingkat internasional, regional, dan bilateral. Namun selama ini, Diplomasi yang terjalin dapat dikatakan berhasil karena program kerja sama yang dilaksanakan Indonesia dengan Inggris, selain pembelian pesawat dan kapal perang berjalan dengan baik. Tidak ada sengketa yang terjadi sejauh ini atas kerja sama Indonesia dengan Inggris.

Diplomasi pertahanan alutsista antara Indonesia dan Inggris dapat dikatakan berhasil. Karena Indonesia mampu mengembangkan pertahanan alutsista sesuai dengan tujuannya dengan membeli peralatan dari negara lain dan mendapat keuntungan yang cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan keamanan domestik yang dapat mendukung kepentingan di sektor pertahanan Indonesia demi menjaga pertahanan dan keamanan negara, menghindari konflik bersenjata, menciptakan perdamaian, dan mempertahankan negara dari serangan pihak luar. Dengan kerja sama ini, hubungan Indonesia dan Inggris pun semakin kuat dan erat.

5.2 Saran

1. Selain menguatkan bidang alutsista indonesia di anggap perlu untuk menguatkan instrumen keamanan dalam negeri seperti aparatur negara yakni TNI dan POLRI

2. Dalam diplomasi yang terjalin dengan inggris yakni kapal perang jenis fregat yang akan diproduksi di Indonesia, maka Indonesia tidak boleh hanya mengandalkan inggris saja, Namun Indonesia juga perlu membatu jalannya produksi apabila terjadi hambatan seperti kekurangan material dan lainnya

3. Indonesia juga harus banyak mengambil ilmu yang telah di bawa oleh Inggris agar Indonesia perlahan mampu berdiri secara mandiri tanpa campur tangan negara lain.

4.Pemerintah juga perlu mengalokasikan anggaran yang cukup guna melakukan riset dan pengembangan teknologi pertahanan Indonesia. Agar Industri pertahanan dapat memproduksi alitsista yang jauhh lebih canggih.

5. Indonesia juga perlu mengalokasikan dana dalam bidang pendidikan agar tercipta generasi yang mampu memajukan bangsa.

Daftar Pustaka

Karim, Silmy. 2014. Membangun Kemandirian Industri Pertahanan Indonesia.

Bruce Bueno de Mesquita et al. 2003. The Logic of Political Survival

Daniel McDermott. 2004. Fair-Play Obligations. 52-57

Alex Mintz, Karl DeRouen Jr. 2010. Understanding Foreign Policy Decision Making. 57-58

Ilahi, Anugerah (2021). Perjuangan Diplomasi Indonesia, 2.

Agam Okka Yudhistira (2015) Perancangan Buku Ilustrasi Ensiklopedia Alutsista Matra Darat Tni Ad. http://digilib.isi.ac.id/977/

Sulaiman, Yohanes (2018). Peran Diplomasi Pertahanan Dalam Pengadaan Alutsista: Studi Kasus Pengadaan Helikopter Angkut Berat TNI.

Widia, Trivida. 2018. Analisis Kebijakan Thailand Dalam Sengketa Perbatasan Dengan Kamboja Studi Kasus: Konflik Wilayah Sekitar Kuil Preah Vihear 2008.

Anwar, Syaiful, Alex Firmansyah Rahman, Arwin Datumaya. 2018. Analisis Minimum Essential Force (MEF) dalam Rangka Pembangunan Cyber Defense.

Tifada, Detha Arya (2020). Malaysia Boneka Inggris: Alasan Soekarno Tak Menerima Kemerdekaan Tetangga. Diakses dari https://voi.id/memori/24657/malaysia-boneka-inggris-alasan-soekarno-tak-menerima-kemerdekaan-tetangga 

Menhan RI Terima Kunjungan Dubes Inggris (2020)

https://www.kemhan.go.id/2020/11/09/menhan-ri-terima-kunjungan-dubes-inggris.html# (Akses 1januari 2021)

TNI Angkatan Udara. BAE HAWK 209. Diakses dari https://tni-au.mil.id/portfolio/bae-hawk-209/Detiknews.

Analisis Minimum Essential Force (MEF) dalam Rangka Pembangunan Cyber-Defense. Diakses dari http://jurnal.idu.ac.idoriginalPDFanalysis of minimum essential force (mef) in building cyber- defense

Kebijakan Minimum Essential Forces untuk Meningkatkan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia di Kawasan Indo-Pasifik. Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/344347128_Kebijakan_Minimum_Essential_Forces_untuk_Meningkatkan_Kapabilitas_Tentara_Nasional_Indonesia_di_Kawasan_Indo-Pasifik

Kementrian Pertahanan Republik Indonesia (2018). Inggris Berkeiginan Tingkatkan Kerjasama Pertahanan dengan Indonesia. Diakses dari https://www.kemhan.go.id/2018/04/12/inggris-berkeinginan-tingkatkan-kerjasama-pertahanan-dengan-indonesia.html (Akses 28 Desember 2021) 

Fadhor Rohman, Tiga Model Pembuuatan Keputusan Graham T. Allisonn. 2011

https://fadhorrohman.blogspot.com/2011/04/tiga-model-pembuatan-keputusan-graham-t.html 

Diplomasi Pertahanan dan Modernisasi Alutsista Ala Prabowo (2021) https://islamtoday.id/news/20211022110037-47387/diplomasi-pertahanan-dan-modernisasi-alutsista-ala-prabowo/

Yahya, Achmad Nasrudin (2021). Dua Tahun Jokowi-Ma'ruf, Diplomasi Pertahanan dan Modernisasi Alutsista. Diakses dari https://nasional.kompas.com/read/2021/10/21/13444891/dua-tahun-jokowi-maruf-diplomasi-pertahanan-dan-modernisasi-alutsista?page=all

Kumparan News, Alasan Indonesia jalin Kerjasama keamanan Siber dengan Inggris. 2018 https://kumparan.com/kumparannews/alasan-indonesia-jalin-kerja-sama-\keamanan-siber-dengan-inggris-1533814983435187862/full (Akses 20 Desember 2021)

Tirana Putri Ishlah,M. Adian Firnas (2019) Alasan Indonesia menjalin diplomasi siber dengan inggris periode 2015-2017.  https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/44488 

Detik (2021), Menhan Prabowo pesan 2 Pesawat Airbus A400M, Bakal akuisisi 4 unit lagi. Diakses dari https://news.detik.com/berita/d-5817453/menhan-prabowo-pesan-2-pesawat-airbus-a400m-bakal-akuisisi-4-unit-lagi 

Cnn Indonesia. 2021. Prabowo ke London, RI Akan Produksi Kapal Perang Canggih. 

https://www.google.co.id/amp/s/www.cnnindonesia.com/nasional/20210917113540-20-695674/prabowo-ke-london-ri-akan-produksi-kapal-perang-canggih/amp/,

Muhammad Fuad Tingai Very Juan . DIPLOMASI INDONESIA PADA ERA DIGITAL https://kaltimtoday.co/diplomasi-indonesia-pada-era-digital/#:~:text=Diplomasi%20digital%20merupakan%20proses%20diplomasi%20yang%20mengarah%20kepada,di%20dunia%20dengan%20140%20juta%20jiwa%20per%202018.


Achmad Nasrudin Yahya (ED)  Diamanty Meiliana, "Revolusi Industri 4.0 Lahirkan Digitalisasi Alutsista, Panglima TNI: Kita Tak Boleh Ketinggalan". https://nasional.kompas.com/read/2020/11/09/11202841/revolusi-industri-40-lahirkan-digitalisasi-alutsista-panglima-tni-kita-tak.

Dominique Hilvy Febriani. Dubes Inggris untuk RI Paparkan Dua Hambatan Ekonomi Digital di Indonesia (2021) https://www.idxchannel.com/economics/dubes-inggris-untuk-ri-paparkan-dua-hambatan-ekonomi-digital-di-indonesia

Natsha Khairunisa Amani. Inggris-Indonesia Adakan Kerja Sama di Sektor Digital Startup (2021). https://m.liputan6.com/global/read/4489748/inggris-indonesia-adakan-kerja-sama-di-sektor-digital-startup 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun