Di tengah arus transformasi digital yang semakin cepat, peran profesional IT Governance semakin krusial dalam menjembatani antara strategi bisnis dan teknologi informasi. Namun, landscape teknologi yang terus berubah menuntut para profesional ini untuk tidak hanya mengandalkan kompetensi lama. Dunia kerja kini membutuhkan skill dan kompetensi baru agar profesional IT Governance tetap relevan, adaptif, dan mampu memberikan nilai tambah yang nyata.
Mengapa Perubahan Ini Terjadi?
Perubahan ini didorong oleh berbagai faktor seperti adopsi cloud computing, artificial intelligence (AI), machine learning (ML), big data analytics, hingga meningkatnya risiko keamanan siber. Semua teknologi ini membawa tantangan baru dalam pengelolaan TI, mulai dari kepatuhan regulasi, tata kelola data, hingga integrasi teknologi ke dalam proses bisnis. Tidak cukup hanya mengandalkan framework lama seperti COBIT atau ITIL, para profesional harus mampu beradaptasi secara praktis dan strategis.
Skill Teknis yang Semakin Dibutuhkan
Data Literacy dan Analitik: Di era data-driven, pemahaman terhadap data menjadi keharusan. Profesional IT Governance harus mampu membaca, menafsirkan, dan menggunakan data untuk pengambilan keputusan strategis.
Keamanan Siber (Cybersecurity): Skill dalam mengidentifikasi risiko siber, mengelola insiden keamanan, serta menyusun kebijakan keamanan menjadi core kompetensi baru. Bahkan, banyak perusahaan kini menempatkan keamanan sebagai bagian integral dari governance.
Cloud Governance: Mengingat adopsi cloud yang massif, diperlukan kemampuan untuk mengatur penggunaan cloud secara efisien dan aman. Ini termasuk pemahaman tentang pengelolaan akses, pemantauan penggunaan, serta pemenuhan aspek legal dan compliance.
Automasi dan AI: Dengan banyaknya proses yang kini dapat diotomatisasi, profesional IT Governance perlu memahami bagaimana mengelola risiko dari automasi serta mengevaluasi etika penggunaan AI dalam organisasi.
Kompetensi Non-Teknis yang Tak Kalah Penting
Kepemimpinan Digital: Profesional IT Governance masa depan harus mampu menjadi penggerak perubahan digital. Artinya, mereka harus punya kemampuan untuk menginspirasi tim lintas fungsi, berkomunikasi dengan manajemen puncak, serta menyelaraskan visi teknologi dengan arah bisnis.
Agility dan Adaptability: Di era VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, Ambiguous), kemampuan untuk beradaptasi dan berpikir lincah menjadi keunggulan. Governance tidak lagi kaku, melainkan dinamis dan kontekstual.
Pemahaman Regulasi Global: Dengan bisnis yang makin borderless, pemahaman terhadap peraturan seperti GDPR, ISO 27001, atau bahkan undang-undang perlindungan data nasional menjadi kompetensi yang harus dikuasai.
Kolaborasi dan Komunikasi: IT Governance bukan hanya urusan teknis, tapi juga tentang bagaimana teknologi dikelola bersama stakeholder lain. Kemampuan membangun hubungan dan menjelaskan isu teknis dalam bahasa bisnis menjadi sangat berharga.
Tantangan dan Peluang
Meskipun tuntutan kompetensi semakin kompleks, ini juga membuka peluang besar bagi mereka yang siap belajar dan berkembang. Lembaga-lembaga pelatihan, sertifikasi internasional, hingga program master atau microcredential kini menawarkan banyak jalur untuk meng-upgrade skill. Perusahaan juga mulai mendesain ulang deskripsi kerja dan jalur karier di bidang IT Governance, termasuk menempatkan profesional di posisi strategis seperti Chief Information Governance Officer (CIGO).
Bagi mahasiswa atau profesional muda, ini adalah waktu yang tepat untuk mulai membangun kompetensi lintas disiplin. Menggabungkan pemahaman teknologi, bisnis, dan regulasi akan menjadi fondasi kuat untuk karier masa depan di bidang governance.
Menuju Profesional Governance 5.0
Kita sedang menuju era Governance 5.0, yaitu tata kelola yang tidak hanya fokus pada kontrol, tetapi juga pada nilai dan dampak. Profesional IT Governance masa depan akan menjadi fasilitator inovasi, bukan hanya penjaga sistem. Mereka harus punya mindset growth, mampu menavigasi kompleksitas, dan siap menjadi pengambil keputusan berbasis data.
Dengan menguasai skill dan kompetensi baru ini, profesional IT Governance akan tetap relevan, bahkan tak tergantikan, di tengah gelombang perubahan digital yang tak pernah berhenti.
Jadi, apakah Anda siap menjadi bagian dari gelombang profesional IT Governance masa depan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!