ia pernah berjalan menusuri pantai dengan saat bayang2 garis merah menerangi jalannya.... ia pernah marah pada saat ombak laut meneriakinya... tapi ia bersyukur tetap melangkahkan kaki kecilnya di tepi pantai itu... meskipun ia ingin skali melawan ombak yang terus menarik2nya untuk melihat dasar lautan... dia tidak pernah menangis lagi pada ombak yang telah menghapus jejaknya... atau dia sebenarnya bukan seorang gadis kecil lagi? yang bersembunyi di balik ketiak ibunya... ya, mungkin dia telah beranjak dewasa... dengan senyuman yang merekah di wajahnya... ia meneriaki ombak itu dengan lantang... tersenyum puas penuh kemenangan... ia telah menuruti nasihat ibunya untuk tidak pulang terlalu malam.. lantas apa lagi yang ia takuti? ketika semua orang disekelilingnya menuntunnya tumbuh dengan baik... dan ketika semua orang menanti kehadirannya dirumah dengan tawa kecilnya... ia berteriak lagi... menantang matahari sore itu... ia tidak takut lagi melihat matahari yang akan tenggelam... karena ia yakin, besok matahari itu pasti bersinar lagi menerangi langkahnya... sebelum ia sendiri pergi memasuki dunianya yang seakan2 fatamorgana... ia telah merekam matahari sore itu, dan menyimpannya dalam pandora miliknya sendiri... ia kembali melangkahkan kaki kecilnya... selangkah demi selangkah mendekati mimpinya...
