Mohon tunggu...
Sitti Nur Fawzhieahwati
Sitti Nur Fawzhieahwati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka travelling, makan dan tetap happy kiwoyo

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Bubble Tea di Masa Pandemi

5 Juli 2022   14:20 Diperbarui: 5 Juli 2022   14:26 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Viralnya minuman Bubble Tea atau seringkali dikenali dengan sebutan BOBA pada saat ini sudah tidak perlu diragukan lagi karena dikenali sebagai minuman para milenial yang memiliki rasa yang enak karena mengandung buliran yang terbuat dari tapioka dan juga mendapatkan peningkatan baik dari segi penjualan yang begitu pesat. 

Dari data yang diperoleh GrabFood pada tahun 2018, jumlah peningkatan penjualan mencapai angka 3.000% khususnya Asia Tenggara. Pada saat itu posisi Indonesia menduduki posisi pertama dengan jumlah penjualan 8.500%. Tentu saja pencapaian dari bulan Januari hingga Desember 2018. 

Respon positif dari para konsumen minuman kekinian tersebut menimbulkan pemasaran yang melonjak tinggi sehingga bisa membuka peluang usaha yang tepat dan lebih efektif dalam tingkat pasar potensial ditengah pandemi seperti saat ini.

Penjualan minuman atau suatu usaha UMKM diperlukan strategi pemasaran yang beroreintasi bahwa pelaku UMKM dapat memperluaskan jaringan dalam penjualan produk. 

Peningkatan strategi, mampu mengantisipasi tantangan ketika mendapat problem dalam meningkatkan kualitas dan pelayanan, tapi efektivitas pemasaran merupakan hal utama yang harus dijaga agar tidak mengalami kemacetan dalam kegiatan pemasaran produk. 

Penjualan minuman viral ini juga memberi dampak yang positif walaupun ditengah pandemi, salah satu kebijakan yang dilakukan yakni setiap penjualan langsung mengarahkan para pembeli untuk langsung mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun yang telah disediakan dan menjaga jarak sesuai prosedur kesehatan, selain itu para staff yang melayani para konsumen juga menggunakan pakaian yang serba tertutup dan tidak lupa menggunakan sarung tangan plastik agar bisa menghindari atau meminimalisir penularan Covid-19.

Walaupun perkembangan bisnis minuman kekinian sangat pesat, namun pada hakikatnya masih banyak para konsumen yang mengetahui efek ketika menkonsumsi secara berlebihan. 

Menurut Situmorang (2019) minuman bubble tea atau boba mengandungi kadar gula yang sangat tinggi daripada minuman yang mengandung soda. 

Sedangkan menurut Anggraini (2019) bahwa Dr. Tan Wee Wong mengatakan kandungan gula yang ada didalam minuman boba merupakan pemicu utama yang bisa mengganggu kesehatan seperti bisa menyebabkan obesitas karena tidak mengandung nutrisi dan nilai gizi.

Adapun kandungan yang dimiliki oleh minuman bubble tea:

  • Kalori > 300 kkal
  • Protein 0,47%
  • Lemak 2,99%
  • Sukrosa 73,44%

Resep Bubble Tea:

  • Bahan Boba:
  • 250 ml air
  • 200 g gula aren
  • 300 g tepung tapioca
  • 250 ml air dingin, untuk mendinginkan boba

Bahan milk tea:

  • 4 sachet Sari Wangi Mlik Tea Teh Tarik
  • 250 % ml air panas
  • Es batu

Langkah-langkah pembuatan:

  • Panaskan air dan gula aren sambal diaduk hingga gula larut.
  • Masukkan tepung tapioka, aduk terus hingga menjadi adonan.
  • Uleni adonan sambal memberi sedikit tambahan tepung tapioka hingga kalis dan licin.
  • Pilin adonan dengan bentuk memanjang berdiameter 1 cm. Potong-potong sepanjang 1 cm. Bulatkan hingga menyerupai kelereng.
  • Taburi adonan boba dengan tepung tapioka sebelum direbus agar tak saling menempel.
  • Panaskan air didalam panci, masukkan boba. Rebus hingga kenyal dan menggilap. Angkat.
  • Saring boba, masukkan ke dalam air dingin. Aduk sebentar dan sisihkan.
  • Tuang 4 bungkus Sari Wangi Teh Tarik ke gelas, tambahkan air panas, aduk rata.
  • Ambil gelas saji. Masukkan 2 sendok makan boba, tambahkan es batu. Tuangkan Sari Wangi Teh Tarik perlahan ke gelas, sajikan.

Disamping keunggulan dari segi kandungannya, mengkonsumsi bubble tea secara terus menerus sebenarnya tidak baik dikarenakan kandungan gula yang sangat tinggi, Tetapi denan ide yang tidak menggunakan bahan pewarna tambahan yang mana tujuan agar para konsumen bisa merasakan rasa buliran boba yang kenyal tanpa meggunakan banyak mengenyal atau sejenisnya hal ini buliran boba berbahan dasar tepung tapioka, dan juga tepung tapioka mudah untuk ditemui dimana-mana.

Pada umumnya, pengusaha minuman seperti ini kurang memanfaatkan secara luas bahan tersebut yang mengakibatkan para konsumen merasa cepat bosan dengan menu yang seperti biasa dijumpai. 

Padahal para pengusaha bisa memanfaatkan kesempatan I ni untuk lebih menjangkau di kalangan muda dan juga tersedia berbagai varian topping yang tidak membuatkan para konsumen cepat bosan dengan menu yang seperti biasa. Dan harga yang relatif murah dan proses pembuatannya mudah, dengan mengunakan berbahan dasar tepung tapioka sehingga tidak diperlukan lagi alat-alat yang bernilai tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun