Saat itu mereka sudah berjalan jauh, tetapi tak satupun binatang buruan melintas, diudara dan sungai juga sepi saja, hening.
Cari2 sana sini, nggak ada juga binatang atau ikan untuk diburu , mereka malah menemukan suatu dataran padang luas yang subur, dengan rerumputan liar tinggi, dengan bulir biji kecil2 diujungnya.
Merekapun melihat burung2 aneka rupa bergerombol makan biji 2-an itu.
Diperhatikan, kemudian mereka berpikir, siapa tahu butir2 itupun bisa jadi makanan pula oleh
mereka.
Segera dikumpulkannya bulir2 itu sebanyak-banyaknya, kemudian bersiap mau pulang ketempat mereka semula, dirasa sudah cukup jauh perjalanan kali itu.
Tiba2 , salah satu pemuda purba terpesona melihat bunga yang amat indah ditepian tebing yang tinggi.
Dia segera ingat dengan kekasih hatinya, sigadis Juliet  purba , yang amat suka dengan bunga2 yang indah seperti itu.
Dia segera menyuruh teman2-nya balik, karena dia mau mengambil bunga itu dahulu, nanti dia segera menyusul.
Ketika teman2-nya sudah pergi, si Romeo itupun mulai memanjat tebing terjal, untuk memetik bunga bunga indah itu bagi sang jantung hatinya.
Sulit juga tebing itu didaki , dan waktu itu keadaan sudah agak  rembang petang.