Mohon tunggu...
Siti Sulhah Husniyatul Zahro
Siti Sulhah Husniyatul Zahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - student

stay numb and carry on

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontribusi Permainan Peran dalam Mengembangkan Aspek Sosem Anak Usia Dini

2 Agustus 2021   20:35 Diperbarui: 2 Agustus 2021   20:36 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 "Bermain memberikan anak kesempatan untuk mempraktikkan apa yang mereka pelajari. Mereka harus bermain dengan apa yang mererka ketahui dengan benar untuk mendapatkan lebih, dan kemudian mereka bisa menggunakan apa yang mereka pelajari dalam bentuk baru dari bermain" -- Fred Rogers, Mister Rogers Talk with Parents (1993)

MENGAPA BERMAIN ITU PENTING BAGI PERKEMBANGAN ANAK?

Mungkin kebanyakan dari kita sudah sering menjumpai anak -- anak yang bermain dengan benda -- benda remeh atau perintilan rumah sebagai alat bermainnya. 

Misalnya seperti bermain dengan kotak makan yang dianggap sebagai mobil, buntelan kain selimut dianggap sebagai bayi, memakai tas ibunya kemudian berperan sebagai "ibu" yang berangkat kerja, atau lainnya yang dapat mereka mainkan sepanjang hari. 

Hal ini menunjukkan bahwa dalam bermain, anak tidak hanya dapat menggunakan alat bermain yang telah disediakan, tetapi apa saja yang ada di dekat anak dapat digunakan untuk bermain.

Bermain adalah kehidupan anak dan menjadi hak bagi setiap anak. Walaupun aktivitas bermain yang dilakukan anak "hanya sekedar main" dan tampaknya tidak memiliki tujuan yang jelas, namun aktivitas bermain memiliki fungsi saat ini dan jangka panjang bagi anak (Bjorklund & Pellegrini, 2002; P.K. Smith, 2005b). 

Beberapa ahli psikologi menyebutkan bahwa bermain merupakan penyiapan diri untuk menyandang peran sebagai orang dewasa (Groos, 2000). Menurut Lazarus (2000), bermain akan membangun kembali energi yang hilang sehingga diri mereka segar kembali. Adapun menurut Schiller & Spencer, bermain merupakan wahana untuk menggunakan energi yang berlebih sehingga anak terlepas dari tekanan.

Tak hanya itu, ternyata bermain juga memberi pengaruh yang signifikan terhadap semua aspek perkembangan anak, lho. Saat bermain, anak mengalami proses mempelajari dan menyerap segala sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Banyak fungsi -- fungsi kewajiban dan kepribadian yang anak pelajari dan persiapkan untuk masa dewasanya kelak. 

Bermain memungkinkan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya, belajar tentang objek, kejadian, situasi, dan konsep, mengembangkan imajinasinya, berlatih kordinasi berbagai otot gerak, mengekspresikan perasaan, atau mengembangkan berpikir kreatif pada anak dalam menyelesaikan masalah. Selain itu, saat bermain dengan benda disekitarnya, anak juga terlibat dalam proses imajinasi. 

Imajinasi membantu anak untuk memperoleh konsep -- konsep bahasa. Ketika hal-hal tersebut terjadi pada anak maka ia dapat dikatakan telah belajar. Dengan kata lain, bermain dapat berfungsi sebagai pembuka jalan untuk mencapai perubahan, membentuk pengetahuan dan kemampuan.

BERMAIN PERAN DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun