Mohon tunggu...
Siti Silvi Wasilah
Siti Silvi Wasilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mengamati suatu peristiwa dan menyebarkannya kembali dalam bentuk tulisan adalah warisan terbaik yang pernah saya lakukan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengantar Sosiologi Klasik: Karl Marx, Emile Durkheim dan Max Weber

9 September 2022   20:54 Diperbarui: 9 September 2022   21:01 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Karl Marx 

Para sosiolog dalam disiplin ilmu sosiologi menyumbang banyak sekali pemikiran yang sangat beragam. Dalam hal ini kita akan membahas satu persatu sumbangan para tokoh sosiologi yang memilki manfaat dalam warisan perkembangan ilmu sosiologi. 

Diawali dengan seorang tokoh sosiologi yang sangat terkenal dengan segala macam argumennya mengenai perbedaan kelas-kelas yang terdapat di masyarakat, berkat pemikiran marx dandibantu oleh sahabatnya Friedrich Engels yang disebut-sebut sebagai bapak pendiri komunisme, membuat para buruh tergerak untuk melakukan revolusi dalam memperjuangkan hak mereka sebagai kelas yang tertindas di masyarakat.  

Selain itu marx juga terkenal dengan Istilah Dialektika Marx, yang dapat diartikan sebagai seni untuk mencapai suatu tujuan kebenaran yang ditempuh melalui berdialog tentang cara-cara dialog, mempertanyakan dan menambah jawaban dari yang diperdebatkan untuk memperoleh suatu pengetahuan yang konkret. 

Dialektika marx diawali oleh  kritik nya terhadap thesis hegel yang memusatkan pada ide-ide atau memahami ralitas dunia tampa memikirkan bagaimana cara mengubah dunia. 

Terbesit dari pemikiran hagel tersebut, marx akhirnya menuliskan thesisnya mengenai cara mengubah dunia itu sendiri melalui melihat kenyataan yang ada di dunia melalui proses dialektika yang melahirkan kesadaran pada diri manusia yang merupakan perwujudan dari dunia realitas. Pemusatan

Pemahaman hegel mengenai dunia idealisme yang terdiri dari ide, pikiran akal atau roh yang didasari oleh hal yang bersifta materi. Melahirkan pemikiran marx mengai materi, bahwa marx berpendapat materi yang sesungguhnya itu bukan produk dari pikiran tetapi pikiran sendiri itulah hasil yang paling besar dari materi. 

Hal ini yang menciptakan pemikiran marx mengenai materialisme Marx. Dari dialektika idealism dan metarialiesme verbalis melahirkan materialisme historis dan dalektis.

Materialism historis menurut marx merupakan suatu interpretasi atau pemahaman secara lisan mengenai kehidupan yang terjadi di masyarkat yang dilandasi berdasarkan materi.  Asumsi marx mengenai hal itu dilihatnya berdasarkan :

  • cara seseorang menyediakan kebutuhan material yang dikondisikan dengan intitusi sosial dan ide yang lazim
  • sejarah manusia yang untuk memenuhi kebutuhan dasar tetapi berubah menjadi terus memproduksi kebutuhan manusia secara tidak terkendali yang akhirnya menjadi motivasi dan dasar ekonomi.
  • Kekuatan dari produksi material atau pekerja terletak pada alta produksi seperti mesin, pabrik yang digunakan uttuk memenuhi kebutuhan manusia.
  • Relasi produksi terhadap kekuatan material peroduksi (kerja)
  • Pemahaman menganai keadaan sosial yang menentukan kesadaran manusia dan bukan kesadaran manusia yang menentukan keadaan mereka.

Dari pemahaman tersebut pula yang melahirkan sejarah manusia atau sejarah masyarakat yang sesungguhnya adalah sejarah perjuangan kelas, yang terjadi anatara kelas borjuis dan kelas proletary. Kenyataan sosial yang terjadi di masyarakat dapat dimulai dari segala fenomena alam yang terjadi berdasarkan landasan materi atau hal ini dapat disebut juga sebagai Materialisme Dialektis. Yang diasumsikan berdasarkan :

  • Benda itu adalah kenyataan yang pokok yang objektif tidak semerta-merta berada dalam kesadaran diri manusia.
  • Pengetahuan realitas secara langsung menjadi tidak dapat dipisahkan dengan kedasaran seorang manusia.
  • Kenyataan berada diluar persepsi kita sehingga menjadi penentu terakhir terhadap ide.
  • Meyakini dalam kebudayaan akan terjadi kemajuan.

Karl Marx melihat masyarakat sebagai sebuah entitas yang yang memiliki kaitan yang kuat dengan formasi sosial mode produksi. Masyarakat menurutnya dibagi menjadi 2 yaitu borjuis dan proletary. Dalam 2 bentuk tersebut tejadi alienasi atau keterasingan pada masyarakat proletary karena kegiatan produksi oleh masyarakat kapitalis. Maka dari itu max menganggap bahwa masyarakat yang ideal adalah masyarkat komunis karena didalam komunisme tidak ada pembagian kelas dan semua tampak setara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun