Mohon tunggu...
Siti Silvi Wasilah
Siti Silvi Wasilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mengamati suatu peristiwa dan menyebarkannya kembali dalam bentuk tulisan adalah warisan terbaik yang pernah saya lakukan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengantar Sosiologi Klasik: Karl Marx, Emile Durkheim dan Max Weber

9 September 2022   20:54 Diperbarui: 9 September 2022   21:01 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Emile Durkheim 

David Emile Durkheim yang dikenal sebagai sosiolog dan sebagai bapak sosiologi ini dikarenakan banyak sekali menyumbangkan karya besar pada manifestasi perkembangan ilmu sosiologi khususnya sosiologi pendidikan. Beberapa karya besar yang dibuat olehnya seperti The Division Of Labout In Society (1893), Suicide (1897), The Rules Of Sociology Method (1895) Dan The Elementary Forms Of Religious Life (1912). 

Kecintaan Durkheim pada sosiologi sudah diawali sejak ia duduk di bangku universitas. Segala thesisnya mengenai perkembangan ilmu sosial yang ia buat semasa hidupnya membuat banyak lahir dan berkembang ilmu-ilmu sosial lainnya. Thesisnya yang paling terkenal yakni mengenai fakta sosial.

Istilah fakta sosial yang dipopulerkan olehnya dalam karyanya yang berjudul The Rules Od Sociolgy Of Method (1895) ia menegaskan bahwa sociologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial. fakta sosial menurut Durkheim adalah cara bertindak, berfikir dan berada diluar kendali diri individu itu sendiri serta bersifat memaksa. 

Durkheim juga menjelaskan bahwa kita harus memisahkan anatara sosilogi dengan fakta sosial yang ada di masyarakat. Seorang sosiolog harus dapat melihat relasi yang ada antara sosial dan hukum yang berlaku di dalamnya. Setelah dapat menemukan hukum yang sesuai dalam struktur dan institusi sosial baru para sosiolog dapat menentukan apakah suatu masyarakat dalam keadaan yang sehat atau dapat disebut sebagai patologis dan pada akhirnya baru dapat diberikan solusi yang sesuai.

Durkheim melihat masyarakat sebagai suatu yang hidup, dapat berfikir dan bertingkah laku kepada fakta sosial yang ada di luar diri individu itu sendiri. Di dalam masyarakat juga terdapat norma yang perlu diikuti. Dalam fakta sosial juga memiliki kharakteristik yang khusus seperti mengandung tata cara bertindak yang ditanamkan dengan kekuatan koersif. Fakta sosial menurut durkheim dibagi menjadi 2 bentuk yakni,

  • Fakta sosial metrial : hal yang dapat disimak, ditangkap melalui panca indra dan dapat diobservasi berasal dari dunia nyata.
  • Fakta sosial non material: masyarakat dan komponen yang terdapat didalam masyarakat seperti gereja dan negara. Termasuk juga komponen morfologi masyarakat seperti penduduk dan entitas material sebagai element eksternal.

Durkheim juga menjelaskan mengenai solidaritas sosial, yang diartikannya sebagai relasi keadaan antara individua tau kelompok yang didasari oleh perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama dan diperkuat oleh pengalaman bersama setiap individu. Solidaritas sosial juga menjadi komponen utama dalam melihat perkembangan yang ada di masyarakat. 

Solidaritas sosial dibagi menjadi 2 macam yakni, solidaritas organic (masyarakat modern) dan solidaritas mekanik (masyarakat tradisional). Durkheim juga terkenal dengan pembahasannya menganai suicide yang sesuai dalam karyanya di tahun 1897. Kasus bunuh diri adalah bagian dari fakta sosial yang erat kaitannya dengan nilai, norma, aturan dan agama yang ada di masyarakat.

Max Weber 

Sumbangan yang paling terkenal pada weber yaitu mengenai etika protestan dan semangat kapitalisme yang ditulis didalam karyanya yang berjudul The Protestant Ethic and The Spirit Of Capitalism (1905). 

Pendapat weber terkait hal ini berkaitan dengan pendapat karl marx mengenai kapitalisme. Hal ini dikarenakan pada masa itu ajaran umat protestan mendoktin bahwa semakin kita mengejar dunia semakin kita mendapatkan surga. Dalam hal ini diartikan sebagai jika kita di dunia semakin mengejar materi seperti bekerja terus menerus maka kita akan mendapatkan kenikmatan di akhirat atau surga. Doktin tersebutlah yang semakin membuat kapitalisme merebak luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun