Mohon tunggu...
Siti Nurhaliza S.
Siti Nurhaliza S. Mohon Tunggu... mahasiswi ilmu komunikasi universitas islam negeri sunan kalijaga | 24107030149

give a friendly hello to the beginner blogger!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Habemus Papam! Paus XIV dan Babak Baru Gereja Katolik

9 Mei 2025   14:16 Diperbarui: 9 Mei 2025   14:16 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Paus Leo XIV (Sumber: Google)

Pengalaman pastoral Leo XIV di Peru dan posisinya di Vatikan menunjukkan bahwa ia memiliki pandangan global serta kepekaan terhadap komunitas yang terlupakan. Ia mewakili semangat Gereja yang "keluar," seperti yang sering dikatakan Paus Fransiskus---Gereja yang hadir di tengah-tengah umat, terutama mereka yang miskin dan terpinggirkan.

Gaya Kepemimpinan dan Fokus Pelayanan

Dikenal sebagai pribadi yang tenang dan tidak suka pusat perhatian, Paus Leo XIV membawa gaya kepemimpinan yang penuh pemikiran namun tegas. Ia mengusung nilai-nilai solidaritas, dialog antariman, dan keadilan sosial. Dalam pidato perdananya sebagai Paus, ia menekankan pentingnya membangun Gereja yang mendengarkan, berjalan bersama umat, dan tidak terjebak dalam birokrasi kekuasaan.

Leo XIV juga diharapkan melanjutkan reformasi yang dimulai Paus Fransiskus: keterbukaan dalam administrasi Gereja, penanganan serius terhadap kasus pelecehan seksual, memperkuat peran perempuan, dan keterlibatan kaum awam dalam pengambilan keputusan pastoral.

Mengapa Nama "Leo"? Simbol dan Harapan


Pemilihan nama "Leo" bukanlah pilihan yang remeh. Dalam sejarah kepausan, nama ini telah dipakai oleh 13 Paus sebelumnya. Dua di antaranya sangat berpengaruh:

- Paus Leo I (440--461): dikenal sebagai Leo Agung, adalah tokoh teologi besar dan diplomat handal yang berhasil menghentikan serangan Atilla si Hun ke Roma.

- Paus Leo XIII (1878--1903): terkenal dengan surat ensiklik Rerum Novarum yang memperjuangkan hak-hak pekerja dan memulai keterlibatan sosial Gereja secara teratur.

Dengan memilih nama Leo XIV, Paus baru tampaknya ingin menggabungkan kekuatan iman yang benar, ketegasan moral, dan dukungan sosial. Nama ini juga menjadi tanda bahwa ia ingin membawa Gereja Katolik ke langkah yang lebih berani dalam menghadapi masalah global seperti kemiskinan, krisis iklim, dan dehumanisasi digital.

Menuju Arah Baru Gereja Global

Terpilihnya Paus Leo XIV menjadi harapan baru bagi Gereja Katolik di tengah zaman yang penuh tantangan. Dunia sedang menghadapi pemecahan, perang, perubahan iklim, dan gangguan digital yang menimbulkan rasa keterasingan spiritual. Di tengah semua ini, umat Katolik dan masyarakat luas mengharapkan suara moral yang jelas, bijak, dan nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun