Wahai permata hati yang Tuhan titipkan,
Cahaya pagi yang menyinari relung harapan,
Dalam tiap hembusan nafasku yang lirih,
Namamu kusebut, penuh kasih dan cinta bersih.
Ibu ini hanyalah insan biasa,
Berjalan terseok dalam titian asa,
Namun tiap luka, tiap lara yang mungkin tercipta,
Bukan karena tiada cinta, melainkan salah langkah semata
Engkaulah titisan anugerah dari langit,
Bunga yang mekar dalam taman sempit,
Betapa ingin kudengar kisahmu tiap senja,
Tentang sahabat, tentang cita, dan dunia yang kaulukis indah
Bila ada kalbu yang pernah tersayat,
Biarlah waktu menjadi penawar yang hikmat,
Tiada maksud menyakiti atau menyesakkan jiwamu,
Hanya kerinduan seorang ibu, yang ingin dekat denganmu.
Tumbuhlah, anakku, dalam cahaya akhlak mulia,
Menjadi insan yang taat, cerdas, dan bijaksana,
Doaku mengalun dalam tiap sujud dan linang air mata,
Semoga Allah tuntun langkahmu hingga surga-Nya terbuka
Siti Nazarotin
Blitar, 25 April 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI