Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Es Pleret, Minuman Khas Kota Blitar yang Menyimpan Nostalgia

1 Desember 2020   20:41 Diperbarui: 5 Desember 2020   17:35 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Es Pleret Milik Pak Misman (dok. Pribadi)

Es Pleret Minuman Khas Kota Blitar.

Es pleret adalah minuman tradisional khas kota Blitar. Minuman yang satu ini cukup banyak peminatnya.

Meskipun es pleret merupakan minuman khas Kota Blitar, namun di wilayah Kabupaten Blitar pun banyak kita temui penjual es pleret.

Kanigoro merupakan kota Kabupaten Blitar di mana saya tinggal. Di Kanigoro terhitung ada tiga penjual es pleret yang saya ketahui. Dari ketiga Penjual es pleret tersebut yang sudah pernah saya rasakan adalah dari dua penjual saja. Yaitu yang berada di barat Pom Kanigoro dan yang berada di timurnya Swalayan Sinar Makmur Kanigoro.

Es Pleret Milik Pak Misman

Pak Misman Penjual Es Pleret (dok.pri)
Pak Misman Penjual Es Pleret (dok.pri)
Nah, dari dua tempat yang pernah saya kunjungi ini, akan saya rekomendasikan salah satunya yaitu es pleret milik Pak Misman yang bertempat di timur Swalayan Sinar Makmur tepatnya ada di selatan jalan.

Ngomong-ngomong tentang es pleretnya Pak Misman ini, masih siang tadi saya mencobanya. Padahal Pak Misman sudah hampir sepuluh tahun berjualan. Mengapa saya baru mencobanya?

Karena lokasi tempat kerja saya itu berada di wilayah Kecamatan Kanigoro bagian barat, maka saya cenderung beli sesuatu itu ya yang sejalur dengan perjalanan saya. Sehingga Es Pleret Pak Misman ini luput dari pengamatan saya.

Es Pleret Minuman Favorit dan Menyimpan Nostalgia

Dan setelah diberitahu oleh Mbak Dewi kompasianer asal Kediri, yang merupakan langganan dari Es Pleret Pak Misman ini, barulah saya penasaran dan pengin segera mencobanya.

Hari ini saya berhasil membuktikan apa kata Mbak Dewi. Mbak Dewi pernah bilang bahwa es pleret adalah minuman favorit sekaligus minuman nostalgia.

Saya tak ingin mengorek keterangan tentang nostalgia apa dan bersama siapa, tapi yang saya tahu Mbak Dewi pernah bilang bahwa selama ini belum pernah minum es pleret seenak buatan Pak Misman.

Setelah saya berhasil menemui Pak Misman, ternyata ia adalah suami dari teman saya semasa SMP dulu. Dan saya pernah beberapa kali menikmati kolak roti dan sate tahu dagangannya. Pak Misman selain berjualan es pleret juga berjualan kolak roti dan sate tahu. Namun untuk kolak roti ini dijual di malam hari.

Sudah cukup lama saya mengetahui tentang minuman kolak roti dan sate tahunya Pak Misman, tapi saya tidak tahu kalau Pak Misman berjualan es pleret pula. Kemungkinan besar, ketika saya beli kolak roti di malam hari, es pleretnya sudah habis.

Karena siang tadi saya sudah makan di sekolah, maka Es Pleretnya saya bungkus untuk dibawa pulang. Setelah berbincang-bincang dengan Pak Misman, sayapun berpamitan.

Tak lupa saya mengeluarkan uang dari dompet untuk membayar es pleret. Anda tahu berapa harga es pleretnya Pak Misman? Pasti Anda tak percaya, satu gelas besar es pleret hanya dihargai 3000 rupiah saja. Amboooi murahnya.

Rasa penasaran saya tentang es pleret masih berlanjut. Saya meluncur ke rumah Pak Misman untuk menemui Mbak Heny, istri Pak Misman yang juga teman SMP saya.

Sulitnya Membuat Es Pleret

Singkat cerita, dari Mbak Heny saya dapat banyak keterangan tentang es pleret dan cara pengolahannya. Proses membuat es pleret kalau kita lihat tayangan Youtube sepertinya cukup mudah. Namun menurut pengakuan Mbak Heny tidak demikian.

Dibutuhkan keterampilan khusus untuk bisa membuat bola-bola es pleret. Butuh kurun waktu yang cukup lama agar bisa membuat es pleret sesuai yang diinginkan.

Mbak Heny mengatakan bahwa dia berhasil membuat es pleret dengan bentuk yang sesuai itu selama hampir enam bulan. Wah cukup lama ya.

Gara-gara Pandemi Penghasilan Berjualan Es Pleret Menurun

O iya, penghasilan Pak Misman dari berjualan es pleret, kolak roti, dan sate tahu selama pandemi ini mengalami kemerosotan yang sangat drastis. Kondisi sebelum pandemi, rata-rata penghasilan kotor setiap harinya 500.000 rupiah dengan laba bersih 250.000

Tapi saat pandemi seperti ini, mendapatkan uang 250.000 saja katanya sudah bagus. Dan ini dialami oleh teman-teman Pak Misman sesama penjual makanan dan minuman di lingkungan Kanigoro juga. Saya yakin ini dialami oleh sebagian besar pelaku ekonomi, baik menengah ke atas maupun menengah ke bawah. Semoga pandemi cepat berlalu dan kondisi kembali normal ya. Aamiin.

Es Pleret siap direguk mengobati dahaga (dok.pri)
Es Pleret siap direguk mengobati dahaga (dok.pri)

Es Pleret Pak Misman Memang Mantap

Eh sampai lupa belum memberikan testimoni bagaimana rasa es pleretnya Pak Misman. Ternyata benar apa kata Mbak Dewi. Es pleret milik Pak Misman sangat enak dan segar. Pleretnya empuk, kuahnya manis, ditambah es batu membuat es pleret menjadi minuman pelepas dahaga yang banyak disukai.

Pemecahan Rekor Muri Minum 22.000 Gelas Es Pleret Gratis

Minuman khas Kota Blitar ini cukup melegenda. Bahkan tanggal 17 Mei 2018 lalu, pemerintah Kota Blitar mengadakan sebuah acara spektakuler yaitu pemecahan rekor Muri minum es pleret 22.000 gelas secara gratis.

Acara itu bertujuan untuk mengenalkan pada masyarakat luas terutama kepada generasi muda bahwa es pleret merupakan minuman khas Kota Blitar yang perlu dipelihara keberlangsungannya dan jangan sampai diklaim oleh daerah lain.

Menurut sambutan wali kota Blitar, yang pada tahun 2018 beliau genap berumur 54 tahun, Es Pleret ini sudah ada sejak beliau masih anak-anak. Berarti es pleret ini sudah ada sekitar 40 tahun yang lalu.

Sekilas Cara Pembuatan Es Pleret

Es pleret sendiri terbuat dari bahan yang sangat sederhana. Bola-bola es pleret ini terbuat dari tepung beras dan dicampur dengan tepung kanji. Untuk resep es pleret Pak Misman yaitu, 200 gram tepung beras dicampur dengan 100 gram tepung kanji.

Tepung beras dikukus dulu selama 15 menit, lalu dicampur dengan tepung tapioka. Cara mencampurnya menggunakan air sisa untuk mengukus tepung tadi.

Adonan jangan terlalu encer, agar mudah untuk dicetak. Bola-bola es pleret dicetak menggunakan bilah bambu yang dibelah atau bisa menggunakan paralon yang dibelah.

Kita ambil secuil demi secuil adonan dan diletakkan dalam bilah bambu, lalu dorong adonan dengan memakai jempol tangan, maka adonan akan menelungkup, kita katupkan ujung-ujungnya sehingga menjadi bulatan kosong.

Bulatan-bulatan kosong inilah yang menjadi ciri khas es pleret. Saat diminum bersama kuah gula merah dengan aroma pandan dan gurihnya santan, bulatan-bulatan tersebut akan menimbulkan sensasi tersendiri. Ceplus-ceplus manis, enak, gurih, dan segar.

Es pleret biasanya disajikan pula dengan agar-agar yang dipotong dadu dan agar-agar mutiara. Hmmmm, pantas saja Mbak Dewi sangat menggemarinya. Pun masyarakat Blitar Raya banyak yang suka. Anda penasaran? Yuk berkunjung ke Blitar dan nikmati kesegaran es pleret.

Tulisan ini masih teori dari orang lain yang sudah berhasil saya dapatkan loh ya. Tentang praktiknya tunggu saja tanggal mainnya.

Demikian tadi tulisan tentang seputar es pleret khas Kota Blitar, semoga bermanfaat.

Salam kuliner

Siti Nazarotin
Blitar, 1 November 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun