Mohon tunggu...
Siti LailatulMaghfiroh
Siti LailatulMaghfiroh Mohon Tunggu... Guru - Early Chilhood Enthusiast

Sedang belajar mencintai menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dongeng Sebelum Tidur, Adakah Manfaat untuk Buah Hati?

7 Desember 2020   23:25 Diperbarui: 8 Desember 2020   00:29 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: cnn.indonesia.com

"You're never to old , to wacky, to wild, to pick up a book and read to a child"-Dr. Seuss-

Siapa yang dulu ketika berusia dini harus didongeng dulu sebelum tidur, kalo gak didongeng gak bisa tidur? Angkat tangan yukk. Kalo kamu lebih suka dongeng kisah rakyat atau kisah hewan (fabel)?? Kalo aku sendiri lebih suka kisah rakyat, dan paling favorit bawang putih bawang merah. Bener-benar gak pernah bosen denger kisah bawang putih yang selalu disiksa saudaranya bawang merah. Tapi pada akhirnya hidup bahagia. 

Dongeng serasa menjadi suatu kesenangan tersendiri bagi anak usia dini. Dan kita semua pasti sudah tau kalau mendongeng dapat meningkatkan pengembangan bahasa anak. Tapi taukah kamu kalau mendongeng juga dapat meningkatkan kreativitas anak? Kok bisa??

Sebelumnya dalam otak manusia terdiri dari 100 miliar sel, yang setiap selnya berhubungan dengan komunikasi sampai 1000 koleganya. Dan otak sendiri dibagi menjadi dua, yaitu otak kiri dan otak kanan.

Dalam mendongeng memiliki manfaat untuk mengasah otak kanan kita. Nahh, di otak kanan ini berfungsi dalam perkembangan emosi, kreativitas, musik, fantasi atau daya hayal. 

Hasil pengamatan para ahli juga membuktikan bahwa kemampuan belajar  otak kanan memiliki daya tampung, daya serap dan mengolah informasi  sekitar 90% lebih tinggi daripada otak kiri yang hanya berfungsi untuk yang berhubungan dengan logika, matematika. 

Nahh, dengan orangtua membiasakan mendongeng untuk anak akan membantu merangsang otak kanan anak. Dongeng sendiri bisa menjadi penyejuk dan penenang jiwa anak usia dini. Dengan anak sering mendengarkan dongeng, otak kanan anak akan terasah, sehingga daya khayalpun ikut terasah. Dan ketika daya khayal terasah dengan sendirinya kemampuan berpikir anak juga akan meningkat. 

Dongeng itu hampir seperti seni berkomunikasi manusia. Dalam dongeng pasti penyampaiannya menggunakan bahasa yang menarik. Nah, karena disampaikan dengan bahasa yang menarik, dongeng bisa digunakan untuk mengenalkan bahasa pada anak. 

Kosa kata dalam kisah dongeng tersebut akan diserap anak dengan sendirinya. Ketika anak antusias menyimak apa yang orangtua dongengkan, anak akan berusaha untuk memahami apa yang disampaikan oleh orangtuanya. Kosa kata yang mereka simak akan diserap otak mereka, nahh dari sini otak kanan beraksi. Seakan informasi kisah dongeng tersebut masuk dalam "Gudang Raksasa", karena semua isi bumi bisa dimasukkan dalam dongeng. Kreativitas anak bisa ditunjukkan dengan cara berpikir anak ataupun hal lainnya.

Semakin yakin bukan?? Bahwa dongeng tak hanya cerita biasa. Namun nyatanya, lambat laun dongeng menjadi asing bagi anak usia dini. Sebab kalah saing dengan mbah yutup. Memang terlihat simpel dan gak riweh jika menidurkan anak dengan membiarkannya melihat mbah yutup. 

Jika orangtua menggunakan mbah yutup, ya memang ada plussnya, tapi lebih bangak minusnya. Terlalu lama menggunakan gawai bisa memberikan dampak radiasi pada anak dan masih banyak lagi. Yang paking parah ikatan batin antara orangtua dengan anak renggang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun