Mohon tunggu...
Siti LailatulMaghfiroh
Siti LailatulMaghfiroh Mohon Tunggu... Guru - Early Chilhood Enthusiast

Sedang belajar mencintai menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Benarkah Do Hyun Soo Penderita Conduct Disorder?

3 Desember 2020   18:32 Diperbarui: 3 Desember 2020   18:36 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pinterest/Soompi

"Tiada suatu pemberian yang utama dari orangtua pada anaknya selain pendidikan yang baik." -H.R Al-Hakim-

Memiliki anak yang patuh dan menghormati orangtuanya, pasti harapan dari setiap orangtua. Namun ketika anak tak sesuai harapan orangtua, terkadang pasangan suami istri akan saling menyalahkan sebab merasa keduanya sudah mendidik anak dengan baik dan hasilnya tak sesuai ekspetasi. Bisa juga si anak malah terkena lampiasan kemarahan orangtua yang mulai jengkel dengan perilakunya. 

Teringat film drakor berjudul "Flower of Evil", didalam film tersebut terdapat tokoh bernama Do Hyun Soo. Saat itu Do Hyun Soo sedang ditanya oleh seorang psikiater, mengenai keluhan bahwa ia telah melempar anjing tetangganya ke dalam sumur. Do Hyun Soo mengiyakan pertanyaan itu. 

Do Hyun Soo ditanya lagi perihal gambar anak yang sedang sedih, ia mengatakan bahwa tak tau apa yang dirasakan anak tersebut. Selain itu ketika di sekolah Do Hyun Soo sering memukul teman kelasnya. Kejadian ini saat Do Hyun Soo berumur 13 tahun. 

Dari cerita Do Hyun Soo, bisa jadi ia mengalami gangguan perilaku atau biasa disebut dengan conduct disorder. Anak suka melakukan kekerasan, agresif, tidak mengikuti peraturan bahkan melukai orang lain merupakan tanda-tanda anak mengalami conduct disorder. 

Salah satu pola perilaku anak conduct disorder yang menjadi khas mereka adalah membangkang. Anak suka bertindak sesuka hatinya. Gambaran jelasnya anak cenderung mudah berubah mood-nya, mudah marah, mengganggu dan menyalahkan orang lain. Dengan gampang berubah mood dan emosinya, sudah pasti mereka juga mudah tersinggung dan pendengki. 

Menurut DSM-V, kriteria anak yang mengalami gangguan Conduct Disorder ketika anak agresif terhadap manusia dan hewan, merusak properti, tidak jujur atau mencuri dan melanggar aturan yang serius. Satu kriteria tersebut akan terjadi dalam kurun waktu 6 bulan dan tiga kriteria akan terjadi dalam kurun waktu 12 bulan. Dari sini semakin jelas bahwa tak semua anak agresif bisa dikatakan menderita conduct disorder. Bisa dikatakan conduct disorder ketika anak mengalami kriteria diatas dalam jangka waktu 6 bulan lebih. 

Gangguan conduct disorder ini bisa terjadi pada masa pra sekolah, tapi biasanya akan muncul secara signifikan di masa kanak-kanak menengah hingga remaja. Anak conduct disorder tergolong anak yang pendiam dan suka mengurung diri. Mereka cenderung susah untuk bergaul dengan orang lain. 

Tak hanya itu, setiap kali mereka melakukan kesalahan tak ada rasa bersalah sedikitpun dihati mereka. Mereka tak akan memperhatikan dan menghiraukan perasaan orang lain. Kaya mati rasa gitu hatinya, gak bisa merasakan apa-apa seperti Do Hyun Soo ketika ditanya psikiater mengenai gambar anak yang sedih. Ia tak tau apa yang dirasakan anak tersebut.

Yang paling mengkhawatirkan perilaku mereka semakin lama akan semakin parah, jika orangtua mereka sendiri tak memberikan dukungan untuk menyembuhkan mereka. 

Pastilah jika orangtua berhadapan dengan anak yang mengalami conduct disorder, reflek akan bersikap keras dan memarahi mereka jika kesabaran sudah diujung tanduk. Namun jika orangtua ikut-ikutan emosi saat anak berada diposisi emosian, gak mungkin kelar malah makin panas. Ibarat api ketemu api, pasti makin membara gak dingin-dingin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun