Mohon tunggu...
Siti Hadiyatul Hasanah
Siti Hadiyatul Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Keep trying not to give up

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Urban Farming sebagai Solusi Berkebun di Lahan Terbatas

5 Juni 2021   06:14 Diperbarui: 5 Juni 2021   15:45 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
penanaman urban farming (ayojakarta.com)

Tanaman hidroponik outdoor membutuhkan cahaya matahari sekurang-kurangnya 8 jam, sebaiknya cahaya matahari di pagi hari sampai tengah hari. Sedangkan tanaman hidroponik indoor akan membutuhkan cahaya lampu LED yang telah dipadukan spektrum biru dan merah selama 8-10 jam.

penanaman hidroponik (mahad.uinjambi.ac.id)
penanaman hidroponik (mahad.uinjambi.ac.id)
Penanaman vertikultur merupakan cara penanaman dengan memanfaatkan bidang yang vertikal, misalnya dinding maupun pagar rumah. Penanaman dengan cara ini biasanya digunakan untuk menanam tanaman yang berusia pendek seperti selada, sawi, bayam, seledri, dan sayuran lainnya. 

Penanaman vertikultur hanya memanfaatkan botok bekas, bambo, dan bahan-bahan yang ada di sekitar rumah yang bisa disulap sebagai wadah tanaman. Sehingga pagar rumah atau dinding rumah akan terlihat seperti taman vertikal. Sedangkan rooftop merupakan teknik penanaman di atap rumah sehingga terlihat seperti taman rooftop. 

Penanaman dengan cara ini harus memperhatikan kekuatan konstruksi atap rumah, sebab selain untuk menahan beban tanaman juga harus menahan beban manusia yang berada di atas. Taman rooftop berfungsi sebagai peredam panas matahari yang masuk ke dalam rumah dan untuk tempat bersantai.

penanaman vertikultur (pertanianku.com)
penanaman vertikultur (pertanianku.com)
Apabila trend ini terus dikembangkan akan dapat diproyeksikan menjadi penyuplai bagi ketersediaan bahan makanan dan ketahanan pangan di wilayah perkotaan. Kemampuan dalam mencukupi kebutuhan pangan sendiri akan mengurangi hambatan distribusi pangan ke kota. 

Selain sebagai trend, urban farming juga bisa menjadi gaya hidup sehat, karena urban farming dapat mengelola wilayah perkotaan yang awalnya tercemar menjadi terlihat hijau, segar, dan nyaman untuk ditinggali. 

Penggunaan pupuk organik juga membuat hasil panen lebih sehat dibandingkan dengan menggunakan pupuk kimia dan pestisida sintesis. Semakin banyak orang yang mengembangkan urban farming ini, maka akan semakin banyak juga manfaat yang bisa didapatkan baik bagi dirinya maupun orang lain.

Kehadiran pertanian di wilayah perkotaan memberikan nilai positif tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan saja, melainkan ada nilai-nilai praktis yang bisa berdampak pada keberlanjutan ekologi maupun ekonomi di perkotaan. 

Apabila dalam penanamannya memperhatikan aspek-aspek lingkungan, maka akan memperoleh banyak keuntungan. Keuntungan tersebut bisa dilihat dari nilai ekonomi, ekolgi, sosial, estetika, edukasi serta wisata (Fauzi, Ichniarsyah, and Agustin, 2016). 

Selain itu, keberadaan urban farming bisa dijadikan sebagai sarana agar bisa mengoptimalkan pemanfaatan dan sumber daya alam (SDA) yang ada di kota dengan teknologi tepat guna. Di sisi lain, dengan urban farming masyarakat kota bisa memanfaatkan waktu luang untuk beraktivitas dalam pertanian perkotaan serta akan menjaga keberlanjutan lingkungan. 

Manfaat Urban Farming

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun