Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pohon cinta

7 Oktober 2025   04:47 Diperbarui: 7 Oktober 2025   04:47 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku adalah pohon cinta,

tumbuh dari benih kepercayaan,

disiram oleh kesabaran,

dipupuk oleh luka yang rela sembuh tanpa dendam.

Tanganku adalah ranting,

merangkul siapa saja yang datang mencari teduh,

dadaku adalah batang,

menyimpan rahasia hujan dan teriknya matahari.

Aku tahu, manusia sering datang hanya untuk singgah,

menikmati bayangku lalu pergi tanpa pamit.

Namun aku tetap berdiri,

sebab memberi adalah bahasa yang kupahami.

Jika suatu hari kau lelah dari perjalanan hidup,

datanglah padaku,

aku akan memelukmu dengan sepi yang menenangkan,

dan kau akan tahu

bahwa cinta sejati tak pernah meminta kembali.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun