Mohon tunggu...
Siti Afifiyah
Siti Afifiyah Mohon Tunggu... Journalist -

Look deep into nature and then you will understand everything better https://www.tagar.id

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Masih Berpikiran "Jokowi Yes, PDIP No"?

6 Januari 2019   11:42 Diperbarui: 6 Januari 2019   12:33 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo bersama Jenderal Infrastruktur Indonesia Basuki Hadimuljono. (Foto: Biro Pers Setpres)

Jokowi seperti jelmaan Bung Karno, melanjutkan cita-cita Bung Karno untuk mewujudkan bangsa ini berdiri di atas kaki sendiri.

Rasanya, sudah tidak ada alasan lagi untuk bertahan pada pandangan 'Jokowi Yes, PDIP No'. Karena kalau hal demikian dipertahankan, artinya tidak membantu Jokowi.

Jokowi bisa saja jadi presiden, tapi ia bisa dikepung lawan politiknya di parlemen. Akan banyak energi harus dihabiskan untuk membahas hal-hal yang tidak perlu. Jauh dari spirit kerja kerja kerja.

Tapi, bukankah PDIP identik dengan PKI?

"Itu tidak benar," tegas Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Jakarta, Sabtu (5/1/2019).  

"Pemikiran seperti itu merupakan hasil cuci otak 32 tahun Orde Baru. Lawan-lawan politiknya, orang-orang yang tidak sepaham dicap PKI," lanjut Hasto.

Tapi, bukankah kader PDI Perjuangan banyak yang melakukan korupsi?

Seorang teman menganalogikan dengan merek Honda dan Toyota. Motor dan mobilnya paling laku, ya paling banyak rusak.

Dan yang tak bisa diingkari, dalam catatan KPU terdapat 40 caleg eks napi korupsi maju dalam Pileg 2019. Tak satu pun dari PDIP.

Jelang ultah ke-46, PDIP mengokohkan diri sebagai partai politik yang membangun peradaban. Langkah-langkah perbaikan dilakukan terus-menerus, baik di dalam tubuh mereka sendiri maupun perjuangan keluar dengan tujuan utama membangun peradaban bangsa.

Jadi, kalau percaya Jokowi, kenapa tidak percaya partai politik yang dipercayai oleh Jokowi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun