Mohon tunggu...
Siti Hajar as anjar
Siti Hajar as anjar Mohon Tunggu... Lainnya - Fungsional Administrator Kesehatan Ahli Madya, Kemenkes 🇮🇩 🇮🇩

Imajiner keeper, loves growing and developing learning by process and experience, and follow the passion

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gak Sadar, Ikutan Bullying

5 Juni 2022   08:00 Diperbarui: 9 Mei 2023   15:37 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bullying | sumber: Anjar Image

Relakah jika diri sendiri dan keluarga akan diperlakukan dengan hal yang sama ?.

Kasus Bullying  juga sudah menjadi isu global, biasanya dilakukan oleh mereka yang merasa menjadi mayoritas atau merasa benar tega menekan seseorang atau sekelompok orang sehingga mereka tidak bisa melakukan apa-apa. Individu yang kuat dalam kasus bully mungkin tidak akan mengalami gangguan baik psikis maupun fisik. Tapi mereka yang lemah bisa saja mengalami gangguan pada dirinya. 

Mereka bisa jadi depresi akut sehingga enggan kelar rumah, enggan bersosialisasi, hingga yang terparah, enggan hidup lagi (Adi Nugroho melalui bombastis).

Ayo... kuat yang merasa di bully, God created you for a reason...

Ilustrasi gambar sumber : anjar image
Ilustrasi gambar sumber : anjar image


Terus...bagaimana kita harus bersikap jika berada diantara para predator bullying?

  1. Utamakan Iman dan Taqwa (INTAQ) daripada kelompok.
  2. Upayakan bisa membela yang di bully, minimal bersikaplah netral dan tidak berpihak. 
  3. Beri nasehat kepada pembully
  4. Cegah dengan mengalihkan proses pembullyan di tengah-tengan obrolan.
  5. Menghindari orang sudah teridentifikasi (pembully).
  6. Tanamkan rasa malu pada diri, instrospeksi pada diri sendiri dulu sebelum ke orang yang akan di bully.
  7. Tanamkan malu dengan usia (bagi yang sudah dewasa).
  8. Tetap menegur dan empati terhadap orang yang di bully, jangan ikut mendiamkan. Ingat, utamakan INTAQ dari pada kepentingan kelompok.
  9. Jangan mau dimanfaatkan, ingat para bullying hanya memanfaatkan kedekatan dan punya satu misi untuk kepentingannya saja.
  10. Posisi kan kita ada di posisi orang yang di bully, tentunya tidak mau dong kita mengalami hal yang sama.


Semoga kita selalu menjadi pribadi Jujurly...

Jangan takut berkata apa adanya dan menjadi diri sendiri

Bukankah Indonesia beraneka ragam suku, bangsa, dan agama?.

Jangan takut membela, kalau tidak bisa terang-terangan lakukan dengan cara sembunyi. Karena dengan demikian, kita tercatat satu kebaikan sekalipun tidak dibalas dengan baik

Sama bukan berarti serupa loh...kompak bukan berarti mengalahkan INTAQ, karena INTAQ adalah identitas keyakinan dan tingkatan keimanan kita.

Kembar identik saja berbeda, jadi perbedaan itu pasti! karena isi kepala berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun