Mohon tunggu...
Prakasita Nindyaswari
Prakasita Nindyaswari Mohon Tunggu... Administrasi - Gula Jawa

Love coffee and cheesy jokes. Passionate in arts and cultures. International Relations graduate, but currently into Law.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Aku Depresi, Apa yang Harus Kulakukan?

12 Februari 2018   15:21 Diperbarui: 12 Februari 2018   16:52 3118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Almost 1 million lives are lost yearly due to suicide, which translates to 3000 suicide deaths every day. For every person who completes a suicide, 20 or more may attempt to end his or her life. Today, depression is estimated to affect 350 million people.

Lihat, betapa banyak orang yang mengalami depresi di dunia ini dan betapa banyak jumlah orang yang pada akhirnya memutuskan mengakhiri hidupnya.  Depresi bisa terjadi karena kehilangan orang terdekat, pekerjaan, bullying, masalah percintaan, dan kekurangan yang ada di diri orang tersebut. Selain bantuan orang-orang terdekat, tentunya diri sendiri pun harus berusaha semaksimal mungkin untuk keluar dari perasaan itu. 

Saya ada beberapa tips untuk menghilangkan atau mengurangi depresi yang menurut saya cukup efektif. 

1. Hindari menyendiri, keluarlah untuk bersosialisasi

Ciri khas orang depresi adalah senang menyendiri dalam kamar lalu kemudian mendengarkan lagu-lagu melankolis yang memancingnya untuk menangis sambil merenungi apa yang terjadi pada dirinya. Kamu harus memaksa diri kamu untuk keluar dan bertemu dengan teman-teman. Kamu bisa juga mengobrol dengan teman-temanmu via chat atau WhatsApp Call, Line Call, atau Skype. Ikutilah kegiatan-kegiatan yang positif dan cukup menyibukkan kamu sehingga mengurangi 'waktu selo-mu'. 

2. Traveling 

Coba deh jalan-jalan mau itu solo traveling, ikut open trip, atau sama teman-teman. Cari destinasi yang kira-kira membuatmu relaks dan menyenangkan dirimu. Tahun lalu saya jalan-jalan ke Korea, Singapura, dan Malaysia dan cukup ampuh untuk mengurangi depresi karena ada perasaaan relaks setelah melihat pemandangan yang bagus-bagus, makanan yang enak-enak, budaya yang baru, dan berinteraksi dengan teman-teman baru . Sepulang dari jalan-jalan betul-betul merasa pikiran lebih tenang dan fresh. 

3. Olahraga

Coba deh kamu olahraga, apapun yang kamu suka. Boleh lari, renang, badminton, golf, fitness, apapun itu. Kalau saya sih lari pagi di weekend. Mungkin mengeluarkan keringat juga bisa sekalian mengeluarkan penat. Haha. Katanya, olahraga mengeluarkan hormon opamine dan endorphin yang bagus untuk memperbaiki mood. Yang pasti badan terasa lebih segar dan pikiran pun lebih positif. Jangan biarkan diri kamu enggak banyak bergerak atau hanya di tempat tidur karena itu mendorong kamu untuk bergalau-galau ria. 

4. Kurangi kafein

Sebagai pecinta kopi, saya hampir mengkonsumsi kopi biasanya sehari dua-tiga kali, Setelah mengalami depresi, mengkonsumsi kafein jelas akan membuat otak saya terus bekerja dan bikin semakin sulit untuk tidur. Lebih baik minum secangkir coklat hangat sebelum tidur biar tidurnya nyenyak. Oh ya, awal-awal saya lumayan bergantung dengan obat apapun yang bisa menimbulkan rasa kantuk supaya bisa tidur. Tapi, akhirnya saya punya cara lain yakni memaksa saya untuk tidur yang terjadwal. Jam 11 malam saya sudah matikan lampu kamar dan berusaha untuk langsung tidur tanpa memikirkan apapun. Memang seringkali saya masih tetap sulit tidur, tapi akhir-akhir ini sudah cukup membaik. Paksa diri kamu untuk tidur dengan jadwal teratur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun