Nakrob bersama dengan anak buahnya, yaitu Nammont yang diperankan oleh Pittaya Saechua, Choke yang diperankan oleh Chookiat Iamsook, dan Suakrong yang diperankan oleh Supathat Opas, melakukan bisnis jual-beli properti seperti sedang menipu calon pembelinya. Segala cara mereka upayakan, dan hasilnya tetap saja. Tak membawa keberuntungan apalagi keuntungan.Â
Buntu dengan bisnisnya, Nakrob tak hentinya dikejar penagih utang. Satu-satunya yang ia punya adalah uang tabungan untuk menikahi kekasihnya Lin yang diperankan oleh Nantanat Thakadkul.
Lin sangat mencintai Nakrob. Namun di satu sisi, Lin merasa tidak ada kepastian dari Nakrob. Hubungan mereka seperti jalan di tempat. Lin tak mau terus menerus seperti ini. Ia terus mendesak Nakrob untuk segera menikahinya.
Sebuah pencerahan seolah menjadi solusi terbaik yang dilihat oleh Nakrob. Ia menemukan sebuah hotel terbengkalai yang begitu besar dan mewah. Tak tanggung-tanggung, Nakrob pun membelinya dengan harga yang murah. Ia berencana akan menyulapnya kembali menjadi hotel mewah yang terawat dan akan kembali ia jual.
Saat proses renovasi berlangsung, Nakrob dan timnya mengalami kendala. Gangguan dari hantu cantik bernama Lalita yang dulunya adalah pemilik dari hotel tersebut. Wajah Lalita yang cantik bisa berubah menjadi seperti sosok zombie. Nakrob mencari berbagai cara untuk mengusir Lalita dari hotelnya.Â
Film 404 Run Run mengusung tema cerita yang sangat sederhana. Sudah banyak film horor Indonesia yang mengusung latar cerita yang hampir serupa. Tentang hotel terbengkalai yang berhantu. Lalu bagaimana cara tokoh utama dalam mengusir hantu penunggu hotel tersebut. Terdengar klise dan sama saja seperti cerita horor lainnya.
Memang yang khas dari horor Thailand adalah unsur komedi yang menggelitik. Momentum horor pun dapat disulap menjadi adegan lucu yang mengundang tawa penonton. Tingkah laku konyol dari tokoh utama selalu berhasil membuat penonton terhibur dengan sederhana.
Tidak perlu berpikir keras untuk mengikuti alur dari film ini. Cukup dinikmati dalam sekali duduk. Mendapatkan hiburan lucu yang dapat melepas penat. Penonton seolah diajak untuk masuk ke wahana rumah hantu. Memasuki setiap ruang dan sudut dengan penuh detail.
Selera humor memang berbeda. Itu yang harus ditekankan setiap menonton film komedi. Dalam beberapa adegan lucu, ada yang tidak mendarat dengan sempurna ke hati penontonnya. Sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah, toh di adegan-adegan lain masih ada yang berhasil dan mencapai gong.
Kembali lagi dengan film Pee Mak, memang terlalu sulit untuk mampu melampauinya. Bukan karena film 404 Run Run gagal menghibur penonton, memang karena referensi penonton sudah tertuju pada film Pee Mak yang memberikan kesan mendalam.
