Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menghapus Stereotipe "Dosen Pembimbing Killer"

29 Maret 2024   10:00 Diperbarui: 30 Maret 2024   03:16 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa dan dosen pembimbingnya. (Dok.Pribadi/Siska Fajarrany)

Seringkali pada saat membimbing, dosen bukan merasa selalu benar. Justru malah bertemu dengan mahasiswa ngeyel yang enggan menerima masukan dari dosen pembimbing.

Memang faktanya penelitian dilakukan oleh mahasiswa. Sekalipun ada kewajiban menerbitkan jurnal ilmiah dari hasil tugas akhir, nama dosen pembimbing hanya tersemat sebagai penulis kedua. Namun perlu diingat bahwa adanya tanda tangan dosen dalam lembar pengesahan adalah bentuk tanggung jawab dalam profesinya sebagai pendidik.

Selama dua tahun mendapatkan mandat menjadi dosen pembimbing dengan jumlah hampir 20 mahasiswa dari program studi manajemen, saya berusaha menciptakan kesan baik pada saat bimbingan. Di mulai dari pertemuan pertama yang mengumpulkan seluruh mahasiswa bimbingan saya.

Mahasiswa dan dosen pembimbing skripsi. (Dok.Pribadi/Siska Fajarrany)
Mahasiswa dan dosen pembimbing skripsi. (Dok.Pribadi/Siska Fajarrany)

Pada pertemuan pertama, saya menjelaskan dasar-dasar melakukan penelitian ilmiah. Termasuk sistematika penulisannya, sampai rules untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

Sering kali, mahasiswa enggan melakukan pendekatan dengan dosen pembimbingnya karena sang dosen pun tidak membuka kesempatan. Menurut saya, dosen pembimbing perlu membuka kesempatan mahasiswa untuk mengenal karakter satu sama lain. Dengan begitu, mahasiswa bisa menyesuaikan dengan karakter dosen dalam memimbing tugas akhir.

Hal tersebut meminimalisir konflik yang mungkin terjadi ke depannya. Misalnya terkait jam bimbingan. Apakah fleksibel atau pada saat jam kerja saat. Dengan saling terbuka, kedua belah pihak akan merasa nyaman dalam proses bimbingan tugas akhir ini.

Pada saat proses bimbingan berlangsung, terkadang mahasiswa datang dengan tangan kosong. Tidak menyiapkan apa-apa selain draft print out yang dibawa.

Alhasil, ketika diberi pertanyaan dari mana asal muasal data dalam draft, mahasiswa malah kebingungan sendiri. Seakan-akan mengandalkan penjelasan dari dosen pembimbing saja. Tidak mau untuk mencari tahu sendiri lalu mendiskusikannya dengan dosen pembimbing.

Keliru jika mahasiswa berpikir bahwa dosen pembimbing akan memberikan persetujuan untuk melanjutkan proses penelitian atau bahkan sampai mendatangani lembar pengesahan dari banyaknya jumlah revisi. Prinsip seperti ini membuat mahasiswa mudah memberikan draft yang catatan sebelumnya harus direvisi dari dosen juga tidak benahi.

Mungkin mahasiswa berharap mendapatkan keberuntungan tidak akan diperiksa oleh dosen pembimbingnya. Berharp dospem berprasangka baik sudah dibenahi hasil revisi kemarin sehingga langsung memberikan acc. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun