Mohon tunggu...
SISKA DWI FEBIANA
SISKA DWI FEBIANA Mohon Tunggu... Freelancer - @siska__df

Syukuri dan Hargai Hal-Hal yang dimiliki!

Selanjutnya

Tutup

Money

Problematika dan Solusinya di Dunia Perbankan

15 Juli 2020   16:59 Diperbarui: 15 Juli 2020   16:56 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Perkembangan perbankan nasional  dewasa ini menjadi tanggapan serius dunia internasional. Betapa tidak sesudah krisis ekonomi hingga saat ini perbankan nasional  kalah bersaing dengan perbankan asing yang masuk ke Indonesia. Gejalanya, pemakai perbankan nasional rata-rata dari kelas menengah ke bawah. 

Bahkan kondisi ini pun tidak mampu meninggikan ke sejahteraan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik untuk sekedar keluar dari jeratan 'kemiskinan'. apalagi dengan perbankan syariah di Indonesia, bermula kedatanganya diharapkan menjadi penyelesaian terbaik persoalan kemiskinan yang di alami oleh masyarakat Indonesia yang sebagian besar masyarakat nya muslim, justru juga tidak dapat berbuat banyak . 

Memang membentuk pada data Bank Indonesia, transaksi Unit Bisnis perbankan syariah di Indonesia tahun 2008 mengalami kenaikan mencapai Rp. 24 triliun dari equivalen menjadi 1,8 persen ternyata hal tersebut bersifat sebenarnya, karena pada dasarnya perbankan syariah di Indonesia baru mampu memberikan kontribusi sebesar 2:98, bila di bandingkan dengan perbankan konvensional. disebabkan oleh 3 aspek utama yaitu; aspek legalitas, aspek sumber daya manusia, dan aspek strategi pemasaran yang kurang inovatif. Beberapa rencana untuk membereskan hal tersebut yaitu inovasi produk yang lebih baik,peningkatan kualitas layanan dan profesionalisme, sumber daya manusia yang berkualitas, dan seterusnya.

PROBLEM PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH KONTEMPORER DI INDONESIA

  • Problem Aspek komitmen pelaksanaan kebijakan perbankan syariah yang masih lemah.

Hal ini tanda-tanda dengan hampir sebagian besar perbankan syariah di Indonesia hanya menggunakan prinsip syariah, seperti akad mudarabah sebagai 'kedok' atau 'topeng' belaka dalam pelaksanaan perbankan nya, sehingga yang terjadi justru memperingatkan perbankan syariah memperoleh keuntungan 'bunga' yang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan perbankan konvensional. 

akhirnya tidak memberikan nilai ke makmuran berguna bagi masyarakat, tetapi sebaliknya ikut meningkatkan ke susahan masyarakat kecil dan menengah.

4 Kondisi ini yang juga menyebabkan upaya pengembangan perbankan syariah di tingkat makro menjadi  tidak cekatan, sehingga masyarakat masih lebih cenderung menggunakan jasa dan produk perbankan konvensional.

  • Problem Aspek Sumber Daya Manusia yang Kurang mengtahui dan Profesional 

pengembangan sumber daya manusia secara besar adalah suatu proses peningkatan kualitas dalam bentuk mencapai suatu tujuan pembangunan. Proses pengembangan di sini pengembangan, dan pengelolaan SDM, serta menangkap perencanaan Karena upaya tersebut merupakan suatu conditio sine quanon, yang harus ada dan terjadi di suatu organisasi, termasuk dalam pengembangan kualitas SDM yang ada di perbankan syariah Indonesia.masing-masing organisasi bank syariah telah mengadakan rencana SDM-nya melalui pelatihan-pelatihan, dan kenyataannya banyak pengamat dan pelaksana perbankan syariah masih merasakan kurangnya  kuantitas dan kualitas SDM yang profesional.

  • Problem Aspek Strategi Pemasaran yang Kurang  Responsif dan Adaptif

Pembahasan rencana pemasaran, termasuk dalam pengembangan perbankan syariah Indonesia di era milenium dewasa ini tidak bisa lagi dilakukan secara sebagian, akan tetapi sebaliknya pengembangan tersebut harus dibahas secara menyeluruh dan solid (antara: product, price, promotion dan place) atau disebut dengan istilah bauran pemasaran (marketing mix). 

Philip Kother dalam bukunya marketing management: The Millenium Edition mengatakan bauran pemasaran (marketing mix) adalah "The set of marketing tools that the rm uses to pursue its marketing objectives in the target market." Mc. Carthy mengelompokan tools tersebut menjadi empat kelompok yang disebut dengan empat "P", yaitu price,product, place dan promotion.

SOLUSI ATAS PROBLEM PENGEMBANGAN PERBANKAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun