Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sepanjang Jalan Kenangan bersama Kereta Api Indonesia

28 September 2022   08:48 Diperbarui: 28 September 2022   09:04 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: https://masfikr.com/tiket-kereta-api/

Namun untuk mudik, saya lebih memilih kereta api, karena perjalanan menjadi lebih singkat, hanya berhenti sejenak di stasiun tertentu, dan hal menarik lainnya yang tidak saya dapatkan saat menggunakan transportasi lainnya.

Saya sering berangkat via Stasiun Semarang Tawang sebagai awal keberangakatn KA dan berakhir di stasiun Tegal. Jika terjadi banjir rob, saya beralih mulai dari stasiun Semarang Poncol.

***

Ilustrasi gambar: https://m.merdeka.com/jateng
Ilustrasi gambar: https://m.merdeka.com/jateng

Ya, menarik dan membuat saya kangen naik kereta api, yaitu pemandangan hamparan sawah dan Laut Jawa saat melintasi daerah-daerah yang dilewati kereta api jalur Semarang - Tegal.

Pemandangan ini saya nikmati sepanjang perjalanan dan selalu sengaja pilih dekat jendela dengan lajur kursi bagian kanan, agar saya leluasa memandangnya.

Suguhan keindahan pantai dan Laut Jawa ini bisa kita nikmati jelang memasuki wilayah Kabupaten. Batang. Panorama indah tepi pantai ini tersajj dari Stasiun KA Plabuan hingga stasiun Pekalongan. Jalur kereta melintasi bibir pantai dengan tebing yang landai di sisi kiri.

Terkadang kita dapati jajaran rumah nelayan, kapal-kapal yang sedang bersandar, kesibukan warga nelayan dan pohon-pohon kawasan hutan Siluwok. Nah, pembaca bisa simak lebih detail ulasannya pada tautan ini.

Ilustrasi gambar: https://masfikr.com/tiket-kereta-api/
Ilustrasi gambar: https://masfikr.com/tiket-kereta-api/

Sependek ingatan saya, harga tiket kereta api kala itu tak lebih dari lima ribu rupiah. Saya tak ingat persisnya, tapi dengan harga segitu, masih ada kembalian buat beli jajanan di kereta api. Lebih murah daripada tiket bis patas (cepat dan terbatas) yang harganya berkisar antara tujuh hingga belasan ribu rupiah. 

Bahkan sahabat saya bilang, harga tiket KA Tegal Gaya Baru di era tahun tersebut hanya Rp.1.900 lho! Wenak tenan, tho! Hehehe, kelas ekonomi kan memang terjangkau dompet mahasiswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun