Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ibu Rumah Tangga, Profesi yang Bergelar "M.Si"

14 April 2021   09:08 Diperbarui: 14 April 2021   21:16 1720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: https://www.mastekhw.com

Saat rantai sepeda anak longgar, ringan tangan Ibu bantu membenahi seperti semula agar bisa dikayuh lagi. Saat urusan kompor macet, ditelusuri dan ditangani pula agar kegiatan masak-memasak bisa kembali lancar. 

Begitu pula dengan tanaman obat keluarga (toga) di pekarangan rumah. Tersedia cabe, tomat, lengkuas, sereh, jeruk dan lain-lain, yang ditanam untuk keperluan bumbu atau obat keluarga saat diperlukan. Berkebun dengan tanaman ini, pun para emak dibekali ilmu oleh ahlinya dari perkumpulan kesejahteraan keluarga di lingkungan masyarakat setempat.

Kedelapan, Ibu Rumah Tangga pun harus belajar tentang ilmu psikologi dan komunikasi. 

Saat ia harus menata kesabaran dan mengatur emosi agar takbawel terus-menerus soal urusan anak dan rumah. Menjaga omongan baik yang senantiasa disampaikan kepada anak dan suami. 

Ya, disiplin kata adalah kunci komunikasi positif dalam keluarga. Karena omongan adalah doa, jangan sampai mulut emak berisi sumpah serapah yang berakibat pada rasa taknyaman dan taktentram dalam rumah tangga.

Kesembilan, Ibu Rumah Tangga pun belajar mendapatkan penghasilan. Tak harus mengandalkan uang bulanan dari suami, para emak bisa mendapatkannya melalui ketrampilan dan pengetahuannya di bidang yang ia sukai. 

Berangkat dari hobi seperti memasak, ia bisa jualan hasil masakan kepada tetangga atau pelanggan. Hobi tanaman hias, ia bisa berbagi ilmu dan jualan tanaman tersebut. 

Ketrampilan rias pengantin, potong rambut, mengajar privat, mengajar mengaji, dan masih banyak hal positif yang dilakukannya, mengalirkan pundi-pundi rupiah dalam keuangan keluarga. Meski bukan pencari nafkah, tetapi dengan uang sendiri, ia bisa berinfaq, sedekah, berbagi dengan saudara-saudaranya, tidak menggangu uang dapur suami, bahkan bisa bayar uang arisan. Asyik, kan?

Sepuluh, ibu rumah tangga pun belajar segala hal untuk kecermatan. 

Cermat dalam memilih dan memilah hal-hal baik bagi diri dan keluarganya, mengatur waktu sejak bangun pagi hingga bangun esok lagi, baik untuk kegiatan dirinya sendiri maupun dalam menangani urusan rumah. Pula mesti cermat dalam menegakkan aturan dan kedisiplinan bagi anggota keluarga, agar dalam penerapannya tidak melenceng. 

Cermat dalam memberikan apresiasi dan hukuman positif bagi anggota keluarga sebagai wujud motivasi kehidupan berumah tangga. Cermat mengatur keuangan, dan masih banyak lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun