Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[RTC]: Ku Yakin Kau Kuat, Lin

31 Januari 2021   11:12 Diperbarui: 31 Januari 2021   11:27 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis surat untuk sahabat (ilustrasi gambar: orward.com)


kudatang sahabat bagi jiwa
saat batin merintih
usah kau lara sendiri
masih ada asa tersisa

letakkanlah tanganmu di atas bahuku
biar terbagi beban itu dan tegar dirimu
di depan sana cahya kecil 'tuk memandu
tak hilang arah kita berjalan
... menghadapinya ...


Ah, Lin, izinkan aku menangis merasakan pedihmu. Kupeluk dirimu dalam doa. Sejauh diri kita terpisah jarak dan waktu, aku tetap sahabatmu yang selalu berada dalam rengkuhan doamu jua.

Kita takboleh bersedu sedan terlalu lama. Izinkan pilu berlalu, Lin. Begitu halnya pula kita izinkan bahagia hadir mengusir lara. Kita hapus cemas dengan doa dan keyakinan, Allah meneguhkan keimanan dengan segala ujian dan cobaan. Semoga kita senantiasa mengambil hikmah atas segala kejadian. In syaa Allah, Dia naikkan derajat kehidupan kita.

Lin, saling doakan kita umur panjang, ya, say.
Semoga Allah takdirkan kita masih ada usia untuk berpeluk dalam sebenar erat yang hangat. Oi, andai kau disisiku saat ini, aku pengen nge-sun pipimu yang tembem dan selalu empuk. Senyum ya, Lin! Hepi-kan dirimu dengan suratku ini.

Sekian dulu, ya sayang.
Salamku buat Mas Zid. Kalian harus sehat dan kuat. Yakinlah, Hani melihat kalian sebagai ayah dan ibu yang hebat. Pancaran kasih kalian, ia rasakan di kekal hidup keabadian.

Aku dan Kak Nur juga sehat.
Kelak beliau mudik, aku kirimkan cemilan kesukaan kau. Janji ya, selalu tersenyum dan bersyukur atas hidup ini.

Wassalamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

Sun sayang dari sahabatmu,
Ifa Nabila.

***

Karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event Surat Rindu untuk Sahabat yang Berduka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun