Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melayani dengan Hati

29 Oktober 2020   08:59 Diperbarui: 29 Oktober 2020   09:10 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Akhire niku, bunda. Ibu berpesan, 'Yo wes, Pak. Warunge ditempeli kertas, tutup nganti tanggal 1 Agustus'.  Makanya sudah hampir seminggu kami engga jualan, supaya kesehatan Ibu pulih."  (Akhirnya itu, bunda. Ibu berpesan, 'ya udah, Pak. Watungnya ditempe kertas, tutup sampai tanggal 1 Agustus'.)

Dan benar saja, warung memang tutup hingga tanggal 1 Agustus, dan esok harinya, qadarullah, Bu Isti berpulang ke haribaan-Nya. Beliau tutup usia pada 50 tahun. Suami saya mengajak bergegas sulaturahim ke rumah Pak Samijo swharo setelah pemakaman. Duka pun menggelayuti kami.

Bu Isti bukan sekedar penjual nasi bagi kami. Beliau sudah kami anggap seperti 'ibu', seperti 'kakak', yang setia menemani aktivitas kami dengan menu-menunya. Bahkan saya juga belajar memasak di rumah dari resep beliau. Senyumnya, keramahannya, cekatannya, akan teringat selalu. 

Sedekahnya tak hanya segelas dua gelas teh hangat, tapi cara beliau melayani pelanggan dengan hatinya, itulah sedekah wanita sederhana yang mungkin dipandang sebelah mata oleh orang lain yang dianggapnya sebagai hal yang wajar dalam melayani pembeli. Tapi bagi saya, beliau sosok yang luar biasa dalam berjuang bagi keluarga. Menu masakannya terolah dan terhidang dengan penuh cinta dan doa. In syaa Allah berkah didalamnya, karena kami pun merasakan kelezatan di setiap makanannya.

Dok.Pri. Pak Samijo
Dok.Pri. Pak Samijo

Selamat jalan, Bu Isti. Setiap melintas di depan warung, kami selalu teringat kenangan indah bersamamu. Panjang umur, ya Bu, karena kebaikanmu senantiasa disebut. Tak hanya oleh kami, tapi juga karyawan tambang yang rindu masakanmu, juga pelanggan dan orang-orang lain yang pernah mengenalmu. Aamiin.

***

Diambilkan dari tugas TULISAN INSPIRATIF milik sendiri, pada pelatihan kepenulisan Fast Track Very Special PayTren Academy Batch 1 - 2020. Terima kasih kepada Pak Samijo yang telah memberi ijin untuk share foto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun