Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Covid-19 Membuat Setiap Individu Lebih Bernilai

24 Oktober 2021   11:30 Diperbarui: 24 Oktober 2021   11:35 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menelusuri sejarah perjalanan kehidupan manusia pada pertengahan abad ke 14, muncul pandemi hebat yang menyerang manusia saat itu yang disebut dengan maut hitam (black death) atau wabah hitam. Membunuh sepertiga bahkan dua pertiga populasi Eropa. Maut hitam ini merenggut sedikitnya 75 juta nyawa dan pada tahun 1700 kembali melanda Eropa.

Beberapa wabah yang muncul yaitu, wabah Italia (1629-1631), wabah besar London (1665-1665), wabah besar Wina (1679), wabah besar Marseille (1720-1722), wabah di Moskwa (1771), (Wikipedia).

Saat ini di awal tahun 2020 dunia kembali dilanda wabah yang menyerang kesehatan dan keselamatan hidup manusia. Banyak orang yang terinfeksi virus Corona bahkan meninggal dunia. 

Di Indonesia sendiri hingga di tahun ke dua virus Corona melanda masyarakat Indonesia tercatat mencapai 143.000 an orang meninggal dunia, utama bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta. Sulit menghindari serangan wabah, walau sudah berupaya maksimal untuk menghindari agar tidak tertular.

Di era digital seperti saat ini, sejatinya dapat dimanfaatkan untuk saling bertukar informasi dalam upaya menyelamatkan diri, ketersediaan informasi yang dibutuhkan juga cukup tersedia baik dari lembaga kesehatan dunia seperti WHO, negara maju lainnya bahkan pemerintah Indonesia sendiri, tinggal bijaknya setiap individu dalam memilah mana info yang dibutuhkan.

Secara psikis memang cukup berat situasi yang dihadapi,  jika diamati secara seksama memang tidak mudah menghadapi situasi berat akibat wabah, bahkan pemerintah pun harus mematangkan kebijakan yang diambil agar efektif diimplementasikan. 

Sejatinya bentuk negara kepulauan lebih mudah menekan penyebaran wabah virus, namun karena wilayah pandemi terbesar adalah sentral ekonomi nasional tidak menjadi fokus utama untuk dilakukan lock down atau karantina ketat akhirnya wabah mudah menjalar ke wilayah lainnya.

Akhirnya situasi yang dirasakan hampir merata wilayah pulau Jawa menjadi zona merah dan ini membuat keadaan semakin memprihatinkan. Jika sudah seperti ini keadaannya, harus diterima namun kunci terjaga dan terlindungi rakyat dari segala yang mengancam dan mengganggu rakyat adalah negara dalam hal ini pemerintah yang telah diamanahkan untuk menjalankan proses pengelolaan negara.

Ditambah dengan kehadiran varian virus baru plus pintu-pintu kedatangan internasional yang tidak dari satu pintu membuat wabah terus menjalar. Situasi pelik yang membuat kehidupan nasional semakin lemah, apalagi mau tidak mau ekonomi rakyat dan negara semakin terpuruk dampak tidak bisa menjalankan kerja di luar rumah untuk menghindari tertular virus.

Sejatinya situasi ini membuat setiap individu sebagai anak bangsa utama bagi kaum muda Indonesia, generasi penerus bangsa untuk semakin sadar dan paham hikmah dari sebuah keadaan yang membuat setiap insan patut bersyukur atas anugerah kehidupan. Harus dijaga yang berarti setiap orang memiliki kewajiban menyelamatkan diri sendiri sebelum muncul bantuan dari pemerintah ataupun dari elemem bangsa lainnya.  

Salah satu hal positif yang dirasakan adalah setiap individu warga bangsa saat ini terpantau oleh pemerintah karena harus mendapatkan suntik vaksin agar tidak terpapar virus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun