Penari Laki-laki dalam Kesetaraan Gender

Kesenian adalah hasil cipta karya seni manusia yang menunjukkan keindahan serta bentuk ekpresi jiwa dan budaya penciptanya. Salah satu contoh kesenian adalah seni tari. 

Seni tari adalah jenis kesenian yang dilakukan individu atau kelompok dengan melalui gerakan tubuh disertai musik yang berirama, untuk mengekpresikan suatu perasaan dan menyampaikan pesan. Seni tari merupakan bentuk ekspresi diri, yang sering dijadikan sebagai sarana hiburan dan pertunjukan yang dilihat oleh khalayak umum. 

Seni tari pada umumnya dilakukan oleh seorang perempuan, karena tari dengan ciri khasnya yaitu lemah gemulai nan anggun. Namun anggapan seperti ini salah. Sebenarnya setiap gerakan dalam tari terdapat kata yang memiliki makna di dalamnya. Sehingga tidak ada batasan gender dalam menari, karena pada dasarnya setiap manusia mempunyai hak untuk memiliki kebebasan dalam berekspresi. 

Selain itu tidak ada pembanding dalam gerak tari laki-laki maupun perempuan. Biasanya gerakan tari yang 'luwes' dan cantik itu merupakan gerakan tari yang di tari kan oleh perempuan. 

Sedangkan gerakan tari 'teges' dan gagahan itu merupakan gerakan tari laki-laki, itu merupakan anggapan yang salah. Perempuan boleh menari kan gerakan yang teges dan gagah, begitu pula dengan laki-laki boleh saja menari kan gerakan luwes dan anggun, asal tidak menyalahi pakem dalam tari. 

Salah satu penari laki-laki yang menarikan tarian perempuan adalah Didik Hadiprayitno atau lebih kita kenal dengan nama Didik Nini Thowok dan Rianto. Beliau mampu memukau mata dunia dengan tariannya. Tidak hanya dengan menggerakkan badannya untuk menari dengan 'kemayu' dan luwes, tetapi beliau juga mampu merias wajahnya layaknya seorang perempuan. 

Tentu saja hal ini memicu timbulnya pro dan kontra pada masyarakat. Karena masyarakat memandang sebelah mata dan mereka menganggap penari laki-laki itu seperti banci. 

Seharusnya masyarakat lebih mampu membuka mata dan bisa membedakan perbedaan tersebut. Karena ketika penari menari diatas panggung mereka hanyalah drama dan ketika sudah berada dibelakang panggung, maka mereka akan seperti semula. Sebaiknya kita harus mendukung seniman-seniman yang mengharumkan nama bangsa dan kita juga ikut andil dalam melestarikan budaya Indonesia.