Mohon tunggu...
Rosmani Huang
Rosmani Huang Mohon Tunggu... Karyawan swasta - Karyawan Swasta

Enjoy this life with positive thinking

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Nikmati Dua Wisata Alam di Ubud yang Memacu Adrenalin

10 Oktober 2023   21:00 Diperbarui: 2 Mei 2024   20:54 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arung jeram di sungai Ayung, dokpri

Bali senantiasa menjadi tempat favoritku buat berlibur untuk menghilangkan penat dari rutinitas sehari-hari. Sekedar duduk santai di pantai menikmati deburan ombak, hembusan angin sepoi-sepoi, mencium aroma air laut, sungguh merupakan healing yang sempurna.

Selain menikmati keindahan pantai, banyak juga wisata alam yang tersedia di Bali, seperti menikmati kealamian air terjun, mengarungi derasnya air sungai dengan perahu karet (arung Jeram), menikmati  hijaunya  teras sawah Tegallalang dan melihat matahari terbit dengan puluhan ekor dolphin yang meloncat ria di laut lepas.

Saya sudah lama ingin menikmati arung Jeram di Bali, tetapi selalu tidak kesampaian karena tidak adanya teman yang seminat pada saat ke sana. Beruntung perjalanan ke Bali kali ini (28 September sd 03 Oktober 2023)  ditemani oleh Indri, sobat setiaku dalam berwisata air sehingga keinginanku terlaksana.

 

ARUNG JERAM DI SUNGAI AYUNG

Berpose ria saat rafting di sungai Ayung, dokpri
Berpose ria saat rafting di sungai Ayung, dokpri

 

Begitu pesawat mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai jam 10.10 waktu setempat (28 September 2023), kami berdua (saya dan Indri) segera keluar menuju mobil yang telah kami sewa yang  akan mengantar kami ke Ubud untuk berarung jeram.

Saya sudah mendaftar untuk ikut arung jeram sebelum berangkat ke Bali. Untuk bisa melakukan petualangan arung jeram ini, kami harus membayar Rp 180.000,- / orang, untuk jarak 10km dengan durasi kurang lebih 1.5-2jam,  sudah termasuk makan siang.

Tempatnya ada di Jl. Raya Kedewataan No. 31, Kedewataan, Ubud. Jam kedatangan terakhir untuk berarung jeram adalah jam 13.30. Kami mendaftar untuk ikut arung jeram jam 13.00.

Sampai di tempat tujuan, sudah waktunya makan siang. Jadi kami menikmati makan siang dulu, setelahnya kami pun diantar dengan mobil untuk berarung jeram. Satu perahu karet diisi 6 orang, karena kami hanya berdua, maka kami bergabung dengan peserta lain, yang kebetulan semuanya berasal dari Korea.

Ada pepatah, “Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”. Nyatanya hal ini tidak berlaku untuk petualangan arung jeram ini 😉

Kesenangan dan kegembiraan saat melakukan arung jeram ini dibayarkan dengan kesakitan paha dan betis selama 3 hari 😊

Untuk bisa menikmati arung jeram, kami harus menuruni 500 buah anak tangga dengan pepohonan hijau  yang tumbuh di samping kanan  dan kiri jalan yang kami lalui. Teduh dan rindang! Dan setelah arung jeram berakhir, kami harus menaiki 200 buah anak tangga.

Akibat tidak terbiasa menaiki dan menuruni tangga, makanya saya terpincang-pincang selama 3 hari setelahnya 😊

Tetapi saya tidak menyesal melakukan aktivitas “rafting” ini. Dalam hidup tidak ada kesenangan yang bisa didapatkan tanpa pengorbanan.

Keseruan menikmati naik turunnya arus sungai, lingkungan sekitar sungai yang dilalui, udara yang terasa sejuk saat berarung jeram, merupakan pengalaman yang layak dan tak terlupakan.

Saat melewati air terjun, kami sempat berhenti untuk berfoto ria di sana. Tentunya dengan kamera sendiri karena di dekat air terjun tidak ditempatkan orang yang akan mengabadikan kegiatan arung jeram ini.

Mengabadikan momen saat melewati air terjun, dokpri
Mengabadikan momen saat melewati air terjun, dokpri

Setelahnya kami berhenti di tempat penjualan  minuman atau makanan kecil yang terletak di rute yang kami lalui. Harga minuman di sani tentunya lebih mahal dari  biasanya. Untuk sebotol teh botol ataupun sekaleng coca cola, dijual seharga Rp 30.000,-. Tentunya harga tersebut masih bisa diterima mengingat tempatnya terpencil, di sepanjang sungai.

Saat melewati  tempat-tempat tertentu, kami diingatkan untuk memasang senyum, karena ada orang yang akan mengabadikan petualangan kami. Untuk menebus foto dan 2 video yang diambil saat berarung jeram, kami membayar Rp 200.000,-

Tertarik?

Datang dan cobain keseruan  mengarungi derasnya air sungai dengan perahu karet (arung Jeram)!

TEGALLALANG RICE TERRACE

Mengabadikan momen berswing di area Tegallalang Rice Terrace, dokpri
Mengabadikan momen berswing di area Tegallalang Rice Terrace, dokpri

Sehabis berarung jeram, kami pun mampir ke Tegallalang Rice Terrace, yang lokasinya masih di sekitar Ubud.

Tegallalang rice terrace merupakan obyek wisata yang menawarkan area persawahan dengan pemandangan yang unik dan asri. Area persawahan ini didesain secara berundak atau terasering, sehingga menciptakan teras-teras hijau yang memesona.

Untuk masuk ke lokasi tersebut, kita harus membayar  tiket masuk seharga Rp 25.000,-. Begitu masuk ke dalam, hijaunya persawahan langsung tertangkap mata.

Disini kita bisa berfoto di sarang burung yang terbuat dari jerami, yang digantung di ketinggian, sehingga keasrian sekitarnya bisa terekam oleh kamera. Banyak spot yang sangat instagramable !

Mengabadikan foto di sarang burung yang di gantung di pohon, bisa melihat persawahan yang asri di lereng, dokpri
Mengabadikan foto di sarang burung yang di gantung di pohon, bisa melihat persawahan yang asri di lereng, dokpri

Jangan lupa juga mencoba “Bali swing”. Rasakan sensasi berayun di ketinggian yang memacu adrenalin sambil menghadap lereng sawah Tegallalang. Ada juga flying fox dan bersepeda di atas seutas tali.

Sebagai orang yang phobia ketinggian, maka ayunan di dekat ketinggian tidak terpikirkan akan saya jalani.

Tetapi saat ke sana, Indri mengajak untuk menikmati “couple swing” . Saya pikir kenapa tidak?

Seringkali kita sudah takut dulu sebelum memulai suatu aktivitas. Padahal saat dijabani ternyata aktivitas tersebut tidak semenakutkan seperti yang kita bayangkan. Tetapi tentu saja kita memerlukan support dari orang/teman terdekat kita.

Setelah mengiyakan ajakan Indri, kami pun antri untuk membeli tiket “couple swing”. Harganya Rp 400.000,-. Saat sedang mengantri untuk berayun, sempat terpikir untuk mundur. Tetapi ternyata di tiket tersebut tertulis jika refund maka hangus 50%. Membayangkan Rp 200.000,- melayang hanya dalam sekejab, maka keinginan mundur tersebut segera kutepis.

Tiket untuk
Tiket untuk "couple swing", dokpri

Akhirnya kegiatan yang  tidak akan pernah terpikirkan untuk kujalani, berhasil terlaksana juga.Dan saat ayunan , diayunkan sekuat tenaga, teriakan ketakutan bergema juga, tetapi setelahnya perasaan relax mulai terasa dan saya bisa menikmatinya. Sempat terucap olehku, “ Ah…ternyata tidak seseram yang kubayangkan” 😉

Berani mencoba?

Serpong, 10 Oktober 2023

Rosmani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun