Mimpi indah itu bisa digapai. Dari pernikahan di lokasi yang instagrammable, biaya sekolah anak, modal usaha, investasi properti, dll. Dengan minimal Rp 10 ribu, masyarakat bisa menyisihkan dana sesuai kemampuan untuk menabung emas digital. Para pekerja juga dapat menghimpun tabungan emas digital untuk dana pensiun, misalnya modal usaha, investasi properti, dll.
Dengan adanya aplikasi Pegadaian Digital, program Pegadaian mengEMASkan Indonesia dapat tercapai karena praktis, efisien, dan inklusif (menjangkau semua lapisan masyarakat).
Untuk masyarakat yang kurang menyukai digitalisasi, bisa datang secara offline ke cabang-cabang Pegadaian yang tersebar di berbagai area Indonesia sehingga berkarakteristik inklusif
Akibat kurangnya literasi keuangan, banyak masyarakat yang tergiur dengan iming-iming keuntungan instant sehingga terjebak investasi bodong. Oleh karena itu, Pegadaian terus memberikan literasi keuangan terkait mengEMASkan Indonesia.
"KTP Umi ditahan Bank Emok. Terjebak utang untuk kebutuhan hidup," keluh seorang Emak yang berjualan seblak. Dengan memiliki saldo tabungan emas, bisa digadaikan untuk kebutuhan emergency.
Keberlanjutan Pegadaian MengEMASkan Indonesia
Untuk mencapai tujuan mengEMASkan Indonesia, Pegadaian sebaiknya mempertimbangkan berbagai aspek keberlanjutan seperti ekonomi, sosial, lingkungan, teknologi, infrastruktur, tata kelola, hukum, dan politik.
Aspek ekonomi seperti profit yang diperoleh Pegadaian ataupun profit yang diperoleh pengguna jasa Pegadaian (investor emas). Dan situasi ekonomi global yang mempengaruhi fluktuasi nilai emas, misalnya kebijakan the Fed (Bank Sentral Amerika Serikat), resesi ekonomi global, dll. Juga situasi ekonomi domestik seperti pertumbuhan ekonomi, dll.
Aspek sosial seperti perilaku pengguna jasa Pegadaian (investor emas) dan literasi investasi emas.
Aspek lingkungan seperti emisi karbon yang ditimbulkan dari internet baik oleh pengguna maupun staff Pegadaian yang menggunakan aplikasi Pegadaian Digital. Juga emisi karbon yang ditimbulkan dalam proses pencetakan pelat emas dan transportasi dalam aktivitas Pegadaian secara offline.
Aspek teknologi diklasifikasikan pada 2 hal, yaitu pada aktivitas online terkait aplikasi Pegadaian Digital seperti fitur, ramah pengguna, muatan yang ringan, ada tidaknya bug (error), keamanan transaksi, dan perlindungan data pribadi. Sementara aspek teknologi pada aktivitas offline terkait kecepatan antrian, keamanan transaksi, perlindungan data pribadi, dan proses pencetakan pelat emas.
Aspek infrastruktur ialah adanya kantor-kantor cabang Pegadaian di berbagai area Indonesia dan pencetakan pelat emas.