Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... freelancer

Penulis Cerpen "Astaga! KKN di Desa Legok" dalam buku KKN Creator (2024). Fokus cerpen dan story telling. Skill business analyst, SMEs, green productivity, and sustainability. Kolaborasi, kontak ke wiryawansisca@gmail.com yang ingin dianalisis laporan keuangan, dll e-mail saja bahan2nya.dah biasa kerja remote. trims bnyk

Selanjutnya

Tutup

Horor

Misteri Rumah Gadai, Bab 26 (Pocong Cilik)

12 Mei 2025   01:10 Diperbarui: 12 Mei 2025   01:10 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber: pixabay.

Disclaimer: Selama tinggal di rumah gadai di lereng Gunung Salak selalu ada banyak kejutan.

Tetangga sebelah merupakan D, perempuan setengah baya yang Almarhum suaminya merupakan pengusaha properti. Ia tinggal di rumah tersebut sendirian. Hanya beberapa kali dalam sebulan, keluarganya datang berkunjung.

D ini sohibnya Mama sehingga mereka berdua saling curhat.

D juga hampir tiap hari menyapu sisi jalan. Sepertinya, sekalian memastikan keselamatan kami yang diintai mafia.

Suka memberikan kue juga :P

D bercerita bahwa gangguan mistis semakin lama semakin meningkat di rumahnya. Ia pernah memergoki pasukan poci cilik loncat satu per satu ke jendela rumahnya yang terbuka lebar. Jadi, ia selalu menutup pintu dan jendela rumah sejak jam 3 sore.

Kupikir bunyi gedoran pintu saat jam 10 malam ke atas itu keluarga D yang berkunjung. Malah pernah lewat tengah malam.

Bunyi gedoran pintu D itu ternyata bukan keluarga D, tapi bunyi sundulan kepala para poci cilik yang ingin masuk. D melihat sendiri ketika mengintip lewat jendela o,o

D juga hilang uang terus-menerus. Ratusan ribu Rupiah. Menurutnya, itu karena tuyul karena sudah santer di area tersebut. Banyak tuyul di mana-mana. Sudah bukan rahasia.

Saat kita mau pindah dari rumah gadai pun, D menyatakan niatnya untuk pindah. Ia sudah tak tahan dengan gangguan para poci yang semakin merajalela. Rumahnya yang satunya, yang berada di kota lain pun bermasalah jual belinya. Ia merasa sejak tinggal di rumah itu, ia merasa kesulitan finansial. Ada saja masalah yang menimpa dirinya. 

Silakan membaca petualangan Ima di bawah ini. Trims banyak =)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun