      Kearifan lokal area ini adalah rasa penasaran yang luar biasa tinggi. Mungkin mereka adalah agen spy yang menyamar menjadi penduduk desa. Rani cekikikan sendiri akan pemikiran konyolnya itu. Walaupun menyebalkan, rasa penasaran yang tinggi itu berdampak positif, yaitu meminimalisir risiko meninggal dunia tanpa ketahuan. Satu hal yang paling ditakutinya ialah meninggal dunia dan menjadi kerangka di rumah kontrakan ini. HIIIY!
***
      "Mau ya jalan-jalan dengan Mas Eko, boss-ku. Uangnya banyak. Setiap minggu ia memperoleh 7 juta Rupiah dari hasil berjualan furnitur kayu. Rani pasti senang main dengannya ke Cikodok. Bisa wisata kuliner," ujar Indra, si tukang kayu yang tinggal di rumah Haji Oding. Rumah tersebut tepat berada di samping rumah Ica.
      Rani manyun. Ia menggelengkan kepala kuat-kuat hingga serasa lehernya copot. Kemudian, beralasan klise. "Sedang sakit kepala. Tak bisa keluar rumah."
      Indra mengatur nada suaranya semanis mungkin. "Kudengar Rani menderita gangguan hormon sehingga menyebabkan pendarahan terus-menerus."
      "Ya, aku memang terkena menorrhea," ujar Rani. "Tapi sudah membaik."
      Indra mendeham dan berkata, "Memang perempuan juga memiliki kebutuhan biologis untuk menstabilkan hormon. Tak perlu malu. Mas Eko itu solusi untuk segala masalah Rani. Selain kebutuhan biologis Rani terpenuhi, Mas Eko akan mencukupi segala kebutuhan hidup Rani. Memang Mas Eko itu istrinya sudah tiga orang. Tapi ia berlaku adil. Semua istrinya tercukupi baik kebutuhan biologis maupun kebutuhan hidup. Rani tak perlu khawatir. Rani pasti bahagia hidup bersama dengan Mas Eko. Katakan saja apa yang Rani inginkan. Pasti Mas Eko akan berusaha mengabulkannya."
      Wajah Rani memucat. Maksudnya? Apa maksud promosi gencar ini? Pasti Indra berbisnis sampingan mak comblang. Apakah mayoritas warga desa ini begitu putus asa untuk memperoleh uang sehingga terus-menerus memaksa dirinya untuk mengikuti perjodohan? Apakah karena alasan ini, ada 11 kelabang, 1 kalajengking, dan 1 anak ular kobra yang memasuki ruang tidurnya selama beberapa bulan ia menghuni rumah kontrakan ini? Untunglah, ia selalu sigap mengatasi segala gangguan hewan-hewan mengerikan tersebut.
      Rani menatap sendu langit. Ia ingin migrasi ke Bumi lain yang lebih ramah.
AKU INI MANUSIA YANG MEMILIKI PERASAAN. BUKAN TERNAK DOMBA DI SAMPING RUMAH KONTRAKAN INI. TOLONGLAH, JANGAN JUAL AKU!Â
