Disclaimer: Hal ini mungkin sulit dipercaya di zaman modern. Semasa aku kecil, kehebohan terjadi di rumah keluargaku (sekarang rumah tersebut sudah terjual sejak lama). Ada telapak kaki raksasa berlumpur di rumah kedua yang terkunci. Telapak kaki itu mulai dari ruang keluarga hingga ke atas tangga. Yang menyaksikan banyak orang. Semuanya takut.Â
Sebenarnya, yang ditelusuri buta ijo itu area bermainku kalau siang.Â
Mulai sore segala aktivitas hanya dilakukan di rumah pertama (bagian depan). Sementara rumah kedua selalu dikunci saat sore dan kunci dipegang oleh Mama.
Langsung pengajian di rumah tersebut. Setiap hari selama seminggu. Delapan peri Emak-emak yang merupakan kerabat :P Yah, mereka sih takut-takut saat di rumah itu, tapi akhirnya senang soalnya kan heboh ngobrol dengan Mama sehabis pengajian. Berkat power of Emak, buta ijo juga KO!
Untuk cerita horornya, silakan baca di bawah ya. Terimakasih banyak =)
PS: Buta ijo itu juga entah dari mana. Soalnya, penunggu rumah kedua itu hanya Si Hawuk di area basement.
Gara-gara buta ijo itu sampai ramai tetangga bahwa keluargaku pesugihan. Boro-boro pesugihan. Mamaku itu paling ngeri dengan hal mistis.Â
__________
Setahun yang lalu...
Manik mata Rani Caraka, gadis cilik berponi yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang kesembilan, terbelalak ketika melihat kehebohan yang terjadi di ruang tamu rumah kedua, tempat ia dan Dimas, kakaknya biasa bersantai. Ruang tamu itu istimewa karena berhiaskan karpet bulu putih tebal yang sangat halus dan penyu raksasa yang diawetkan. Ada lampu gantung kristal antik yang menambah romantisme. Rani sering duduk di sofa empuk bermotifkan bunga mawar tersebut sembari memainkan koleksi boneka Barbie-nya. Sementara itu, Dimas sibuk membidik kaki Rani dengan pistol mainan kesayangannya.