Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Horor Artikel Utama

Cinta Si Penyihir Perak

25 November 2023   08:33 Diperbarui: 1 Desember 2023   21:15 1580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Terduduk sendirian. (Sumber gambar: www.pixabay.com)

Edwin kembali menutup matanya. Terdengar suara berdeguk aneh dari kerongkongan Edwin. Ia membuka mulutnya dan mengambil suatu gumpalan kusut. 

Kemudian, ia melicinkan gumpalan tersebut dan berusaha membaca deretan huruf rune kuno yang ditulis dengan acak-acakan.

EDWIN,
BERITA KAU JATUH CINTA PADA ANAK MANUSIA SUDAH TERSEBAR KE TELINGA GURU KITA, SANG PENYIHIR EMPARIUM. CEPAT KEMBALI KE MARKAS. LUPAKAN DIA YANG BERDARAH MERAH. IA SEDANG DIINCAR KEGELAPAN DAN KAU TAK PERLU MENGORBANKAN DIRI.

Saudara sesihirmu,
Myrna, Sang Penyihir Kristal

Edwin menggerutu. Lagi-lagi Myrna mengganggu hubungan cintanya. Tahu apa dia tentang cinta? Edwin sudah menunggu kelahiran Lana selama ratusan tahun. 

Ya, Lana ialah reinkarnasi dari Nadine, tunangan Edwin yang melarikan diri dari dunia penyihir demi menikah dengan seorang anak manusia. 

Edwin yang konservatif tak bisa melupakan cinta lamanya itu. Kasih tak sampai yang tak terlupakan, yang akan Edwin perjuangkan kali ini. Ia tak akan mudah menyerah seperti dulu.

Nadine, Sang Penyihir Emas merupakan jodoh yang sempurna bagi Edwin, Sang Penyihir Perak. Bukan karena nama mereka berdua yang merupakan logam mulia, tapi keselarasan ilmu sihir yang membuat gabungan kekuatan mereka sulit ditandingi. 

Pertunangan mereka disambut gembira oleh Raja Sihir Emerald. Tapi, Nadine jenuh dengan dunia sihir dan ia ingin hidup sebagai manusia biasa. Maka, Edwin yang menjadi korban keegoisan seorang Nadine.

Cinta memang unik. Walaupun Nadine sudah menyakiti hati Edwin, tapi Edwin tak pernah bisa menghentikan cintanya untuk Nadine seperti sekarang ini. 

Tapi, lagi-lagi Edwin harus menelan pil pahit. Dengan tatapan nanar, Edwin memperhatikan Gerald yang berlutut dengan sebelah kakinya dan memasukkan cincin ke jari manis Lana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun