Mohon tunggu...
SirriSaqti
SirriSaqti Mohon Tunggu... Musisi - Poin Tiga imaji: Aksara-Warna-Melodi

terus berusaha mencari cara agar hidup menjadi berguna bagi sesama.~

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Kumpulan Puisi Pendek: Bukit dan Langit

10 Februari 2021   01:37 Diperbarui: 11 Februari 2021   01:05 4251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrai gambar: pixabay.com

(1)
langit menghitam!
terselubung awan gelap kesedihan
tak dapat kutatap wajah rembulan
hatiku kalut marut!
yang tampak mata hanya luka.

(2)
seperti bukit-bukit tinggi yang pasrah tercurah hujan.
pun aku;
tak kuasa sembunyi
dari tusukam jarum rindu yang menghunjam kesepianku bertalu-talu.

(3)
langit kelam
mendung hitam menggumpal berarak-arakan.
adalah wajah sendu kekasihku;
merunduk
mengandung air mata
menunggu kepastian;
jatuh bersama hujan.

(4)
di atas langit ada langit!

takkan habis keinginan.

sesekali lihatlah ke bawah
sebab setinggi apa kedudukan, mati tetaplah berkalang tanah.

(5)
berdiri di antara angkuh gedung-gedung tinggi Kota Jakarta!

tubuh rapuh bertongkat kayu
mencoba tegar
mengais mimpi
memulung harapan dalam kebisingan.

(6)
matahari pada langit sore;
senja, ya senja.

barangkali adalah keindahan yang menyembunyikan kegelisahan---enggan berpulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun