Jika dulu aku masih ragu menjadikanmu sebagai perempuanku, mungkin aku hanya jadi bujang lapuk. Seperti rumah tua tanpa penghuni, atau seperti jalan lengang yang tak dilalui orang
Aku membayangkan hidupku teramat datar, takada tantangan, hingga jika aku bangun pagi, mungkin aku akan tidur lagi
Bersamamu, akukan bergairah, kita beranak pinak, berani melangitkan mimpi. Jika mimpi itu tersangkut, hilang, atau terbakar, kita membuat mimpi-mimpi yang baru
Bersamamu, kita mungkin berdarah-darah, kita berkeringat. Kadang keringat itu berubah menjadi asin, kadang hanya menjadi daki dan kerak
Tapi, kita selalu memilih bahagia, jauh sebelum  mimpi-mimpi itu mewujud, ataupun tak terwujud
Air Tawar, Padang, 16 April 2022