Mohon tunggu...
Abdul Hakim Siregar
Abdul Hakim Siregar Mohon Tunggu... Guru - guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

1,6 Kilometer Jalan Kaki Per Hari, Siswa MAN IC Tapsel Tempa Kekuatan Fisik

26 Oktober 2017   11:29 Diperbarui: 30 Oktober 2017   14:44 1937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto abdul hakim siregar

Pendakian ke Tor (bukit) Simago-mago, tempat dan lokasi berdirinya Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Tapanuli Selatan dapat meluaskan pandangan, wawasan, ilmu pengetahuan-teknologi, dan iman-takwa. Sesuai dengan harapan dan gagasan Prof. Dr. Ing. BJ Habibie yang menginisiasi MAN IC. Lebih dari itu, iklim, hawa dingin, dan kondisi geografis Tor Simagomago turut memengaruhi jasmani siswa MAN IC Tapanuli Selatan (Tapsel) agar tangguh dan kuat.

Sebut saja jarak tempuh antara asrama dan ruang kegiatan belajar (RKB) MAN IC Tapsel yang harus dilewati para siswa adalah 400 meter, sekali jalan. Dalam satu hari (pulang-pergi/PP), 400 meter itu dilalui empat kali. Satu kali pada pagi hari saat berangkat ke sekolah, dari asrama ke RKB. Kali kedua, saat pulang dari RKB ke asrama pada siang hari menjelang shalat zuhur dan makan siang. Ketiga (bakda zuhur dan makan), para siswa kembali ke RBK dari asrama. Keempat, pulang dari RKB ke asrama, pada sore hari.

Jadi, jarak tempuh 400 meter antara asrama-RKB MAN IC Tapsel dilalui empat kali sehari. Maka 400 meter dikali 4 sama dengan 1.600. Itu artinya, para siswa MAN IC Tapanuli Selatan menempuh 1,6 Km jalan kaki per hari, dari asrama ke RKB atau sebaliknya dari RKB ke asrama. Itu, baru satu hari. Bagaimana pula kalau jarak tempuh 400 meter itu dikalikan 4 dengan sejumlah 6 hari misalnya, sebulan, atau bahkan setahun?

Dengan begitu, para siswa MAN IC Tapsel teruji secara alamiah pada medan Tor Simagomago dengan berjalan kaki 1,6 Km per hari. Mau tidak mau, secara suka rela maupun terpaksa setiap siswa MAN IC Tapsel ditempa melewati tantangan geografis alamiah itu. Pada bagian lain, siswa MAN IC Tapsel dibebankan lagi tugas emosional, intelektual, spiritual, digital, dan agamis dalam pembelajaran di RKB dan asrama MAN IC Tapsel.

Sumber: Foto Abdul Hakim Siregar
Sumber: Foto Abdul Hakim Siregar
Jadi, lengkap sudah pembinaan dan pengglembengan siswa MAN IC Tapsel untuk kekuatan jasmani dan rohani. Perpaduan insani cendekia ilmu pengetahuan teknologi dan iman-takwa. Secara metaforis slogan lulusan MAN IC, "Berotak Jerman berhati Makkah."Khusus MAN IC Tapsel dapat ditambahkan di sini menjadi, "Berotak Habibie, berhati ulama, dan berotot militer?"

Apalagi, MAN IC Tapsel satu-satunya MAN IC pada wilayah Provinsi Sumatera Utara dari 20 MAN IC di seluruh Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama RI berencana mendirikan MAN IC di seluruh provinsi. Minimal pada tahun 2019, satu MAN IC per provinsi. Kini (2017) terdapat 20 MAN IC seluruh Indonesia. Berarti butuh 15 MAN IC baru agar sesuai dengan 35 jumlah provinsi seluruh Indonesia.

Pada tahun pelajaran 2017/2018 terdapat tiga MAN IC yang beroperasi, yaitu MAN IC Tapanuli Selatan, MAN IC Maluku Utara, dan MAN IC Lombok Timur. Secara khusus, pembukaan kegiatan belajar mengajar di MAN IC Tapsel dibuka oleh Bupati Tapanuli Selatan, H. Syahrul M Pasaribu, Senin, 17 Juli 2017. MAN IC Tapsel berlokasi di Tor Simagomago, Desa Sialagundi, Jalan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Propinsi Sumatera Utara. Luas tanah MAN IC Tapanuli Selatan, lebih kurang 10 hektar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun