Indonesia itu kaya tapi rakyatnya banyak yang miskin. Miskin harta, miskin moral, miskin pikiran, astagfirullah. Apakah pernyataan saya ini salah? Jika iya, saya mohon maaf. Oh iya, tentu tidak semuanya seperti ini.
Hari ini, 28 Februari 2025, sedang marak perbincangan kasus Dirut Pertamina yang mengolah pertalite jadi pertamax. Saya sebagai pengguna pertamax agak sedih melihat berita ini dan berpikir "jadi selama ini aku bayar pertamax dapat pertalite?" Ya mungkin tidak hanya saya saja yang merasa tertipu.
Kabarnya kerugian mencapai 1 kuadraliun. Uang 100 juta aja masih asing saya bayangkan, lha sebanyak itu malah ga kebayang berapa tumpuk kalau secara fisik. Sempat liat di FB ada yang ngitung kalau uang itu dibagi ke penduduk Indonesia yang jumlah rakyatnya kurang lebih 280 juta, per orang akan mendapat sekitar 3,5 juta.
Kalau dipikir, kok bisa tega ya ada oknum sejahat itu.
Kadang saya juga mikir, kalau saya di posisi bapak itu apakah bisa benar-benar jadi orang yang bersih? Ya saya ga mau jawab karena saya gak ingin posisi bapak itu.
Teringat dulu pas masih kuliah, pernah bincang- bincang sama temen kontrakan. Terdapat sebuah kesimpulan kalau kita semua atau apapun kita saat ini ada kesempatan korupsi walaupun dalam tingkatan yang kecil. Nah, berarti tidak semua orang itu akan tergiur jika dihadapkan dengan "sesuatu yang enak itu".
Begitulah catatan hari ini, semoga kita terhindar dari sifat mengambil hak orang lain dan selalu menjadi sosok yang jujur dan amanah.
@sintanuriyah_alghayyasi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
