Mohon tunggu...
Sinta Mayang Alif fiana
Sinta Mayang Alif fiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - haii fren

UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Langkah-langkah Menyelesaikan Masalah

21 Mei 2022   18:58 Diperbarui: 21 Mei 2022   19:05 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ahad 17 Oktober kemarin diperingati selaku Hari Anti Kemiskinan. Selaku salah satu fenomena sosial yang dialami oleh seluruh negeri, kemiskinan ialah bagian dari jadwal pembangunan yang tidak henti- hentinya jadi wacana serta diskursus yang ramai didiskusikan oleh bermacam golongan. Kemiskinan memanglah ialah salah satu permasalahan sosial yang senantiasa ramai serta menarik buat dibicarakan. Terlebih lagi dengan terdapatnya peningkatan tarif bawah listrik yang terhitung mulai 1 Juli 2010 yang sangat mempengaruhi terhadap peningkatan harga kebutuhan pokok. Di Indonesia jumlah rakyat miskin masih lumayan banyak, meski pemerintah sudah berupaya mengatasinya. Orang yang miskin tidak bisa penuhi kebutuhan pokoknya semacam pangan, sandang serta papan. Kemiskinan bisa menimbulkan bermacam kasus sosial yang lain, semacam kejahatan, kelaparan, putus sekolah, kurang gizi, rentan penyakit serta stress.

2. Kenakalan Remaja

kenakalan- remaja

Pernahkan kamu memandang sekelompok anak anak muda yang kebutkebutan di jalur? Gimana perasaan kamu kala memandang perihal itu? Kebut- kebutan untuk mereka sendiri sangat beresiko ialah bisa memunculkan musibah. Di samping itu pula mengusik serta membahayakan orang lain. Kenakalan anak muda bisa berupa lain semacam coret- coret bilik di jalur, minum- minuman keras, berdandan yang tidak semestinya maupun memakai narkoba. Pemicu kenakalan anak muda antara lain selaku berikut:

Minimnya atensi dari orang tua. Hasil dari sebagian riset menampilkan kalau anak/ anak muda yang dibesarkan dalam area sosial keluarga yang tidak baik ataupun disharmoni keluarga, hingga efek anak buat hadapi kendala karakter jadi berkepribadian antisosial serta berperilaku menyimpang lebih besar dibanding dengan anak yang dibesarkan dalam keluarga sehat ataupun harmonis( sakinah).

Pengaruh pergaulan:

Ialah aspek yang kondusif untuk anak/ anak muda buat berprilaku meyimpang. Aspek area yang sehat misalnya: ini bisa dipecah dalam 2 bagian, ialah awal, aspek kerawanan warga serta kedua, aspek wilayah rawan( kendala kamtibmas)

Kurang mantapnya karakter diri

Jauh dari kehidupan beragama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun