Mohon tunggu...
Sindy Destiani Pratami
Sindy Destiani Pratami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai peeps! aku merupakan salah satu mahasiswa di program studi Pendidikan Masyarakat yang mungkin prodi ini masih asing di telinga kalian sekilas aku pun akan berbagi kisah mengenai program studi ku ini. Akupun gemar menulis di buku harian ku yang juga beberapa nya akan aku bagikan melalui halaman ini. Xoxo!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Blended Learning di Tengah Kemajuan Digitalisasi dan Pandemi Covid-19

27 November 2022   20:15 Diperbarui: 22 September 2023   10:11 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan zaman yang semakin maju, kondisi dan suasana yang ada tidak menentu, berbagai tantangan dalam modernisasi semakin nampak begitu pula pengaruhnya terhadap bidang pendidikan. Dunia pendidikan tidak boleh tergerus oleh zaman dan senantiasa harus mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di revolusi 4.0 bahkan society 5.0.

Kemajuan teknologi tentunya sangat berdampak besar dalam perkembangan dunia pendidikan hal ini juga dapat dilakukan melalui proses blended learning. Pembelajaran kombinasi atau blended learning adalah pembelajaran yang menggabungkan antara model pembelajaran tatap muka dengan model pembelajaran berbasis TIK (Vaughan,2007). 

Pembelajaran kombinasi ini juga sering disebut pengajaran metode hybrid, yaitu metode pembelajaran yang menggabungkan metode pengajaran tatap muka dengan metode pengajaran online (Delialioglu dan Yildirim,2007).

Sementara Carman (2005) menjelaskan lima kunci utama dalam pembelajaran blended learning dengan menerapkan teori pembelajaran Keller, Gagne, Bloom, Merrill, Clark dan Gery yaitu: 1) Live event, pembelajaran langsung atau tatap muka secara sinkronus pada waktu dan tempat yang sama atau pada waktu yang sama tetapi di tempat berbeda. 2) Self-paced learning, yaitu menggabungkan self-paced learning yang memungkinkan siswa belajar online kapanpun dan dimanapun. 3) Collaboration, gabungan kerjasama baik kerjasama guru-siswa maupun kerjasama antar siswa. 4) Assesment, guru harus mampu merancang kombinasi jenis penilaian online dan offline, baik tes maupun non tes. 5) Performance support materials, memastikan materi pembelajaran dibuat dalam format digital dan tersedia bagi siswa baik secara offline maupun online.

Di   dunia   pendidikan   tinggi,   Kementerian Riset,   Teknologi   dan Pendidikan  Tinggi (Kemenristekdikti)  sedang  gencar  mensosialisasikan apa  yang  harus  dilakukan  perguruan  tinggi  menyikapi  revolusi  industri 4.0. 

Pendidikan di sini harus bisa merespon perkembangan teknologi yang hadir dan membuat serta merancang aktivitas belajar yang baik pun turut memenuhi kebutuhan di zaman ini dan memanfataakan perkembangan teknologi yang ada. Karena sejatinya, perkembangan di revolusi industri 4.0 yang bahkan saat ini sedang dicanangkan kepada society 5.0 hakikatnya adalah membantu dan mempermudah aktivitas manusia.

Dalam implementasinya blended learning memiliki tujuan untuk menggabungkan model pembelajaran tatap muka di kelas dan pembelajaran berbasis online yang memanfaatkan kehadiran teknologi. Dari beberapa teknologi yang hadir dan dalam pelaksanaannya pembelajaran online ini dianggap lebih efektif dan efisien serta membantu memudahkan dalam akses bahan pembelajaran karena begitu banyak tersedianya informasi yang dapat menunjang pembelajaran di internet.  

Konsep pembelajaran blended learning ini sudah dilaksanakan dalam sistem pendidikan di Indonesia, khususnya saat pandemic covid-19 yang lalu dimana situasi dan kondisi berubah 100% karena tidak boleh adanya aktivitas belajar mengajar di sekolah. 

Tantangan ini lah yang mana harus bisa dihadapi oleh tenaga pendidikan pun instansi terkait, mengapa dalam artikel ini dinyatakan bahwa  di awal  kita harus bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi yang ada karena ini merupakan salah satu fenomena yang ada. 

Saat pandemic covid-19 hadir, maka sistem dan program pendidikan berubah. Aktivitas pembelajaran dilaksankaan secara online melalui aplikasi zoom, google meet, google classroom, whatsapp group dsb dan semua kegiatan dilakukan secara tatap maya.

Dalam pelaksanaanya tentunya hal ini membutuhkan Kerjasama dan dukungan dari semua pihak mulai dari pemerintah, isntansi pendidikan, tenaga pendidik dan juga peserta didik. Mau tidak mau, suka tidak suka semua harus bisa menghadapi fenomena yang ada dan itulah mengapa pentingnya mempersiapkan diri dan mengembangkan diri untuk mau mempelajari teknologi karena tentunya di zaman ini kehadiran teknologi akan selalu beriringan dengan kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun