Mohon tunggu...
Sindi Lestari
Sindi Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka menulis kalau mood

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hypersemiotik: Kenapa Kucing Hitam Membawa Kesialan?

8 November 2022   23:48 Diperbarui: 8 November 2022   23:54 2073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi foto https://www.besthdwallpaper.com/cats/black-cat-open-mouth-dt_en-US-81642.html

Banyak dari kita tentu familiar dengan salah satu mitos yang masih eksis saat ini. Kucing hitam pembawa kesialan. Beberapa orang menganggap kucing sebagai hewan yang menggemaskan tidak tergantung bentuk, warna, jenis, dan tekstur bulunya. Namun mengapa hadir mitos yang terlihat memojokkan salah satu warna hewan menggemaskan tersebut?

Dalam hal ini, mitos tak luput juga sebuah peristiwa yang dapat dikaji dan ditafsirkan ke dalam banyak ilmu. Dalam Semiotika, setiap peristiwa tak luput dari kajian ilmu, begitu juga dengan mitos-mitos. Berikut ini tafsiran mitos kucing hitam pembawa sial berdasarakan 3 teori ilmu filsafat.

  • Ontologi

Secara umum, kucing hitam dipercayai sebagai pembawa kesialan. Anggapan tersebut tidak hanya popular di Indonesia, tetapi mungkin di luar negeri juga sangat santer.

Bermula pada abad pertengahan, diceritakan bahwa kucing hitam sering jadi peliharaan penyihir yang dianggap makhluk supranatural dan difitnah menjadi salah satu penyebab pandemi terbesar pertama yang melanda Eropa, wabah tersebut dikenal sebagai Black Death.  Pada faktanya, wabah hitam disebabkan oleh bakteri yang dibawa tikus-tikus.

Sebagai makhluk yang dipercayai merupakan jelmaan setan yang menyebabkan memburuknya wabah hitam ini menjadikan kucing mengalami genosida pada kala itu dengan harap wabah dapat terhentikan.

Selain itu, di wilayah Amerika, kucing dipercayai sebagai setan pada hari Haloween. Namun, ada juga yang percaya bahwa kucing hitam justru membawa keberuntungan. Penganut Wicca dan Neopaganisme mempercayai bahwa kucing sebenarnya baik karena memiliki kemampuan berhubungan dengan dunia lain atau dapat merasakan adanya roh jahat.

Di Indonesia sendiri, kucing dianggap dapat menyebabkan kesialan jika kita menabrak/membunuh kucing hitam baik disengaja ataupun tidak serta tidak segera menguburkan jasadnya dengan layak, dipercaya orang tersebut akan mendapatkan kesialan setelahnya.

  • Epistemolog 

Berawal dari mitos yang dipercayai hampir seluruh masyarakat di dunia bahwa kucing hitam dapat membawa kesialan bagi kita, membuat penulis bertanya-tanya mengenai Hal itu bahkan menjadi topik sendiri dalam film animasi berjudul "Luck (2022)" yang disutradarai oleh Peggy Holmes. Film ini mengangkat tema mengenai keberuntungan dan kesialan yang kita alami di dunia ini, rupanya proses penyeleksian kesialan dan keberuntungan ini secara sistematis diatur oleh dunia yang disebut "Tanah Keberuntungan", dikelola oleh berbagai makhluk kerdil dan kaum kucing yang bertugas sebagai tim pemberi keberuntungan.

Dalam film ini, kucing hitam direpresentasikan sebagai kucing yang membawa keberuntungan, sangat berbeda dengan kabar legenda yang kita tahu mengenai kucing hitam. Namun pada akhirnya, film tetap memercayai mitos kucing hitam pembawa sial.

Menarik utas sejarah pada abad pertengahan di mana kucing hitam digambarkan sebagai jelmaan setan dan peliharaan penyihir yang membuatnya sangat magis dan dipercayai dapat membawa hal buruk kemana pun kucing hitam itu pergi.

  • Axiologi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun