Mohon tunggu...
Simon P. Sarkol
Simon P. Sarkol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya adalah seorang swasta yang berdedikasi dalam bidang pengembangan sosial ekonomi dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat lokal. Saat ini, saya sedang aktif dalam upaya pemberdayaan masyarakat di Asmat, khususnya terkait isu climate action dan ketahanan pangan. Saya juga terlibat dalam pengelolaan Credit Union di Asmat dan berbagi pengalaman seni musik dengan sekolah-sekolah di wilayah tersebut.

Saya adalah seorang swasta yang berdedikasi dalam bidang pengembangan sosial ekonomi dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat lokal. Saat ini, saya sedang aktif dalam upaya pemberdayaan masyarakat di Asmat, khususnya terkait isu climate action dan ketahanan pangan. Saya juga terlibat dalam pengelolaan Credit Union di Asmat dan berbagi pengalaman seni musik dengan sekolah-sekolah di wilayah tersebut. Sebelumnya, saya memiliki pengalaman selama 3 tahun sebagai Freelance-Staf kontrak-Staf lapangan Project Asmat Makmur untuk LSM di Jogja, yang bekerja sama dengan salah satu Keuskupan di Papua. Proyek ini didukung oleh sebuah perusahaan di Jerman. Pengalaman tersebut membekali saya dengan pengetahuan dan keterampilan yang berharga dalam pekerjaan saya saat ini di Asmat. Selain itu, saya juga memiliki minat dalam pembuatan konten video, menulis, dan bermain musik. Saya mahir bermain gitar, organ gereja, dan keyboard. Bahkan, saya juga mengelola layanan kursus musik offline dengan nama Musik Asmat Sejahtera. Saya sangat antusias dalam menghadapi dinamika politik di Asmat dan berkomitmen untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat lokal. Jika Anda tertarik atau memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email atau WhatsApp yang tertera di atas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bersama-sama Masyarakat Kampung As-Atat Memelihara Budidaya Sagu dan Menjaga Lingkungan

9 Mei 2023   09:35 Diperbarui: 9 Mei 2023   09:38 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya berusaha untuk memberikan pemahaman yang jelas dan mudah dipahami oleh para masyarakat yang hadir, agar mereka dapat mengerti dan melaksanakan tugas pengendalian gulma dengan baik. Selain itu, saya juga dengan penuh kasih membantu dalam persiapan dan pemilihan alat dan bahan untuk pengendalian gulma, sebagai bentuk dukungan dan kepedulian terhadap keberhasilan kegiatan tersebut. Semoga tindakan sederhana ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi lingkungan dan masyarakat setempat serta memperkuat kebersamaan dan solidaritas yang ada.

Sebagai informasi, telah dibentuk 7 kelompok masyarakat untuk lokasi kampung As dan lokasi kampung Atat pada 17 Desember 2021. Di Kampung As ada 3 kelompok yaitu kelompok Ascai, kelompok Sam/Aipasarpes, dan kelompok Sanarpes. Di Kampung Atat ada 4 kelompok yaitu kelompok Atatcai, kelompok Buarpes, kelompok Biminarpes dan kelompok RT IV. 

Keberadaan kelompok-kelompok tersebut menunjukkan bahwa masyarakat telah menyadari pentingnya menjaga keberlangsungan budidaya sagu dan memilih untuk bekerja sama dalam menjaga lingkungan mereka. Tidak hanya itu, setiap kelompok tersebut memiliki nama yang unik dan penuh makna, yang menunjukkan kekayaan budaya dan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat tersebut.

Setelah persiapan selesai, kelompok-kelompok memulai kegiatan pengendalian gulma di lahan budidaya sagu. Mereka menggunakan berbagai macam alat, seperti parang dan kampak, untuk memotong dan mencabut gulma yang tumbuh di sekitar tanaman sagu. Melihat kelompok-kelompok masyarakat yang bergotong royong untuk memulai kegiatan pengendalian gulma di lahan budidaya sagu, hati saya terasa penuh rasa syukur dan bangga akan semangat mereka dalam menjaga lingkungan dan keberlangsungan budidaya sagu. 

Saya juga terharu melihat kerja sama dan kekompakan antar kelompok dalam melaksanakan tugasnya, serta rasa tanggung jawab dan kepedulian yang mereka tunjukkan. Setiap gerakan parang dan kampak yang mereka lakukan, terasa seperti sebuah doa yang penuh cinta dan harapan untuk kebaikan lingkungan dan masyarakat.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Siang harinya, kelompok-kelompok istirahat sejenak untuk makan siang bersama. Setelah makan siang, mereka melanjutkan kegiatan pengendalian gulma hingga sore hari. Saya memantau dan mengevaluasi efektivitas metode pengendalian gulma yang telah diterapkan oleh kelompok-kelompok tersebut. Saat kelompok-kelompok masyarakat sedang istirahat makan siang bersama, saya melihat betapa eratnya hubungan antar kelompok yang terjalin dengan baik. Mereka tidak hanya saling bekerja sama saat melakukan pengendalian gulma, namun juga saling mengenal dan bertukar informasi tentang kegiatan yang mereka lakukan di kampung masing-masing. Saya merasa terharu melihat semangat dan kebersamaan yang terjalin di antara mereka.

Ketika kegiatan pengendalian gulma dilanjutkan, saya melihat betapa teliti dan hati-hati mereka dalam mengambil tindakan untuk memotong dan mencabut gulma yang tumbuh di sekitar tanaman sagu. Setiap gerakan yang mereka lakukan terasa penuh kesabaran dan kehati-hatian, seolah mereka menyadari betapa pentingnya menjaga keberlangsungan budidaya sagu bagi keberlangsungan hidup mereka dan masyarakat sekitar.

Saya merasa sangat terkesan dan bangga dengan semangat dan kerja keras yang ditunjukkan oleh kelompok-kelompok masyarakat ini.

Hari Pertama diakhiri dengan evaluasi singkat tentang kegiatan tersebut. Saya memberikan pengarahan dan masukan bagi kelompok-kelompok tentang cara meningkatkan efektivitas pengendalian gulma. Setelah itu, warga Kampung As dan Kampung Atat kembali ke rumah masing-masing untuk beristirahat dan mempersiapkan diri untuk kegiatan di hari kedua. 

Setelah hari yang melelahkan, warga Kampung As dan Kampung Atat pulang dengan perasaan bangga dan puas. Mereka merasa senang karena telah melaksanakan tugas penting dalam menjaga keberlangsungan budidaya sagu di daerah mereka. Meskipun capek, semangat mereka tak pudar dan justru semakin berkobar. Semua itu terlihat dari senyum sumringah di wajah mereka ketika pulang ke rumah masing-masing. Terima kasih kepada para pahlawan pengendali gulma yang telah bekerja keras demi kesejahteraan masyarakat setempat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun