Mohon tunggu...
Seno Rocky Pusop
Seno Rocky Pusop Mohon Tunggu... Penulis - @rockyjr.official17

सेनो आर पूसॉप जूनियर

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sadar dalam Alam Bawah Mimpi

11 Maret 2022   20:34 Diperbarui: 11 Maret 2022   20:48 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa sangka? Bahwa tidak ada manusia di dunia ini yang tidak pernah berada di alam bawah sadar ? Bila ia membeberkan hal tersebut 'tidak'! Ini sebuah lelucon.

Terlepas dari dunia nyata, bergegas ke alam mimpi, usai menutup mata sejenak terbaring dalam sebuah kereta yang mengeluarkan asap dari cerobong, dengan kebisingan yang nyaris seperti ngorok.

Berancang-ancang sesampainya disana, untuk mengawali seluruh sandiwara di tempat yang terlihat sangat indah, dikerumuni  oleh banyak orang.

Seseorang menyamperi saya, agak kaku untuk melihatnya, perlahan saya kedipkan mata, nampaknya ia seperti seseorang yang pernah menjadi bagian dalam hidup saya di dunia yang sebelumnya.

Ia tersenyum dan tidak berlagak, sembari memegang sebuah bola, terdapat pada bola itu bertuliskan "Mikasa". Saya pun membalas dengan senyuman, meskipun tanpa berjabat tangan, senyuman sudah menjadi sapaan yang akrab.

Sekejap ia membawaku ke sebuah Stadium yang tak kalah jauh, sepertinya Stadium itu tidak asing bagi saya.

Memang dia tahu, di seluruh dunia hanya satu stadium yang saya senang, terbilang menarik dari sebutan namanya, tidak salah lagi kalau itu adalah "Santiago Bernabeu".

Saya terdiam dan teruju pada apa yang ia perlihatkan, tanpa ada sedikitpun kata-kata yang keluar dari mulutnya.

Saya mulai berpikir tentang perjalanan kami, apa tujuannya ? Kenapa harus dia megang bola ? Kenapa kita di Santiago Bernabeu ? Pertanyaan-pertanyaan ini mendominasi seluruh benak saya.

Seakan-akan, pada saat yang persamaan, nyaris membuat saya menyadarkan diri dalam keadaan tertidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun